Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dukaku

13 Oktober 2024   11:30 Diperbarui: 13 Oktober 2024   11:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih di sini
Memperhatikanmu dari jauh
Melihat semua gelisahmu
Merasakan patah hatimu
Untuk wanita yang segalanya bagimu

Tak terasa ada air mata
Menetes ke pipiku
Bagai godam menghantam dada
Menghimpit nafas jadi sesak

Kupikir puisiku indah merekah
Karena kurangkai dengan penuh cinta
Ternyata..
Seperti sayap kupu - kupu
Kata - katanya indah tapi rapuh
Merambah jarak hingga ke nirwana
Tersesat di hutan angan-angan

Aku merepih duka nan sunyi
Memilin rasa hingga ke palung jiwa
Tak peduli cinta menyapa
Karena hati telah mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun