Di puncak semua sepi adalah keheningan
Dan di puncak keheningan itu, aku melukis kepak camar, matahari tenggelam, keping - keping ombak
Dan sepotong senyum milikmu dulu
Selalu kita bertukar cerita tentang sepotong senja yang kadang jingga, kadang merah saga
Kita terus berbicara, sekedar untuk mencoba merasa
Bahwa kehidupan yang fana itu masih ada
Kita seperti batu, lapuk terkikis menjadi debu
Terajam oleh jejak - jejak menapak yang riuh
Bertahan dalam angkuh yang gagah
Tahun - tahun beranjak tua
Dan kita tetap menangisi luka - luka purba
Yang kita sendiri sudah lupa penyebabnya apa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H