Kamu yang rupawan dan jalang
Tidak cukupkah hasrat ini menyapamu
Cermin jiwamu terus menghantui benak
Mendaras nafsu pada lekuk tubuhku
Hingga acuh pada harapku
yang tiada henti pandangi bibirmu
Untuk meneteskan madu kasih
Pada bibirku yang tengadah pasrah
Di pelukan malam kau belai impianku
Selarik kata dalam angan
Terus jadi senandung milik kita
Berharap semesta menjejaki waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!