Kamu yang rupawan dan jalang
Tidak cukupkah hasrat ini menyapamu
Cermin jiwamu terus menghantui benak
Mendaras nafsu pada lekuk tubuhku
Hingga acuh pada harapku
yang tiada henti pandangi bibirmu
Untuk meneteskan madu kasih
Pada bibirku yang tengadah pasrah
Di pelukan malam kau belai impianku
Selarik kata dalam angan
Terus jadi senandung milik kita
Berharap semesta menjejaki waktu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI