Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jadi Aku Sebentar Saja

8 Oktober 2024   11:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:33 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa yang telah kamu lakukan padaku
Siapa yang peduli
Mereka hanya bisa terus menyalahkan
Kebodohan naif yang tak berujung
Kebodohanku...

Tak ada yang bisa merasakan
Hati yang telah sakit parah
Tak perlu pengetahuan untuk mengetahui
Tak ada yang sanggup menahannya
Memangnya siapa yang harus bertahan
Karena lukanya hati darahnya terus menderas

Mengapakah harus kurasa
Sepenting itukah egomu
Karena rasa telah menelan dusta

Ini yang terakhir
Kau berikan aku bahagia
Kau berikan aku derita

Bersenang-senanglah dengan canda tawa mereka
Tak perlu mendua dengan rasa yang sendu
Kehampaan memang tak perlu diingkari
Dia seperti hantu yang tersisa dari acuhmu
Atas nama diri yang telah mabuk
Untuk sekedar berempati pada sekerat harapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun