Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Lautan Lara

25 September 2024   11:30 Diperbarui: 27 September 2024   15:56 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi-- Freepik/valentinlacoste

Masih terdengar tawa mengejek hina
Menusuk jantung terus ke dalam jiwa
Namun....perih tak meratap

Tetap menyeret luka dengan bibir menyungging
Entah senyum kepada siapa
Cuma cibir sinis siap teriak kala sentuh hanya simpati belaka.

Biar diri tenggelam dalam lautan lara
Terhempas ombak amarah yang kian merah
Jatuh membentur karang hitam dan terjal

Tak peduli darah siapa
Terus mengucur hingga ke bibir pantai sekarat
Sunyi menyatu dengan gelombang kematian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun