Kutulis nama di tempias jendela
Kuhapus
Kutulis ulang
Kuhapus
Terus berulang
Hingga basah di kaca berpindah kuyup di sudut mata.
Kuceritakan pilunya pada kucing oranye
Yang kupeluk erat hingga cakarnya meninggalkan luka berdarah
Kuteriakkan caci maki pada langit biru
Sekedar merayakan sakit hati sendiri
Merapal ilusi patah hati
Tentang cinta bertepuk sebelah tangan
Tentang pengkhianatan
Tentang syukur yang timpang
Akhirnya
Kematian luka membangkitkan cinta
Serupa narkotika penghilang rasa sakit
Mengandung candu efek samping yang rumit
Mengulang kebodohan jatuh cinta lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H