Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Obituari Biru

6 September 2024   19:54 Diperbarui: 6 September 2024   19:57 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Kutulis nama di tempias jendela
Kuhapus
Kutulis ulang
Kuhapus
Terus berulang
Hingga basah di kaca berpindah kuyup di sudut mata.

Kuceritakan pilunya pada kucing oranye
Yang kupeluk erat hingga cakarnya meninggalkan luka berdarah
Kuteriakkan caci maki pada langit biru
Sekedar merayakan sakit hati sendiri

Merapal ilusi patah hati
Tentang cinta bertepuk sebelah tangan
Tentang pengkhianatan
Tentang syukur yang timpang

Akhirnya
Kematian luka membangkitkan cinta
Serupa  narkotika penghilang rasa sakit
Mengandung candu efek samping yang rumit
Mengulang kebodohan jatuh cinta lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun