Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Kisah

2 September 2024   16:00 Diperbarui: 2 September 2024   16:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Suatu masa yang tenang
Di saat hati mulai merengkuh sunyi
Rasa cinta lampau menyapa lembut

Tak peduli cermin jiwa yang nanar
Tak peduli rapuhnya sepi
Terus merepih sukma
Menggerus retak ditatap hampa

Akulah perempuanmu
Yang telah menjadi puisi lara bunga
Di antara pelukan pelangi senja
Kau pikir dukacita ini abadi hanya untukku?
Sekali kali tidak dan memang tak akan mampu kau datangi lagi

Jejak langkahmu mengeja duka
Perihnya tersungkur hingga kedalaman
Dan aku terpagut pesonanya kelam

Tak kan pernah selesai kisah ini, cinta
Selama hati masih terus berantakan
oleh karena kenangan semu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun