Mohon tunggu...
Ratih Hasna Fauziyah
Ratih Hasna Fauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berita Duka Menyelimuti Inggris, Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

13 September 2022   22:49 Diperbarui: 13 September 2022   22:57 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wingsofwhimsy.wordpress.com/2015/05/07/pretty-data-queen-elizabeth-ii-born-21st-of-april-1926/

Bertepatan pada hari Kamis tanggal 8 September 2022 pukul 18.30 waktu setempat di Istana Balmoral Skotlandia, berita duka menyelimuti Britania Raya. Ratu Elizabeth II menghembuskan napas terakhirnya diusia 96 tahun. Ratu Elizabeth merupakan pemegang takhta Kerjaan Inggris terlama, yaitu selama 70 tahun. Sebelum meninggal dunia, Ratu dikabarkan tengah sakit dan berada di bawah pengawasan medis di Balmoral.

Usai kabar duka mulai menyebar, para warga Inggris langsung memenuhi halaman Istana Buckingham di London. Masyarakat yang berada di lokasi menangis dan berkabung usai diumumkannya berita kematian Ratu Elizabeth II dan banyak yang meinggalkan bunga di gerbang istana sebelum berita kematian Ratu Elizabeth diumumkan.

Kemudian Pangeran Charles III yang merupakan Putra Mahkota langsung naik takhta menjadi Raja Charles III dan istrinya, Camilla, sebagai Queen Consort atau Permaisuri. Pada 2022 Ratu Elizabeth pernah mengungkapkan bahwa ia ingin Camilla menjadi seorang permaisuri bergelar ratu atas aksesi putranya ke takhta. Charles pun naik takhta di usianya yang ke 73 tahun. Ia menjadi raja tertua yang naik takhta dalam sejarah Inggris.

Raja Charles III mengungkapkan bahwa kematian Ratu Elizabeth II merupakan momen kesedihan terbesar baginya dan keluarganya. Raja Charles III beserta istrinya Camilla, sekarang Queen Consort, akan kembali ke London pada hari Jumat.

Kemudian pada hari minggu 11 September, peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Balmoral dan melakukan perjalanan melalui Skolandia ke kediaman resmi kerajaan Inggris di Skotlandia. Peti mati Ratu Elizabeth II tiba di halaman depan Istana Holyroodhouse sekitar pukul 16.20. kemudian pada hari Senin 12 September, peti mati Ratu Elizabeth II akan melanjutkan perjalanan melewati Royal Mile ke Katredal St Giles untuk kebaktian doa dan refleksi yang dihadiri oleh Raja dan Queen Consort dan anggota keluarga kerajaan serta jemaat yang terdiri dari masyarakat Skotlandia.

Setelahnya, peti mati diistirahatkan selama 24 jam untuk memungkinkan warga Skotlandia melihatnya, tradisi ini dikenal dengan nama lying in state. Kemudian peti mati Ratu akan diterbangkan dari Edinburgh ke London pada Selasa malam. Pada pagi tanggal 19 September (hari libur umum di seluruh Inggris) rangkaian pemakaman Ratu Elizabeth II akan berakhir.

Sebagai bentuk penghormatan, 96 dentuman meriam menggema di seluruh Inggris, salah satunya di Glacis Field, Fort Regent, Jersey. 96 peluru meriam ditembak menggunakan Milisi Jersey 1781 dengan interval waktu 10 detik mulai pukul 13.00 waktu setempat. Sebanyak 71 kuda, 36 di antaranya menarik meriam 13 pon era Perang Dunia Pertama, dikerahkan ke Hyde Park di pusat kota London.

Hingga saat ini penyebab kematian Ratu Elizabeth II belum diumumkan secara resmi oleh pihak istana. Namun sejak satu tahun terakhir sebelum kematian, kesehatan Ratu menjadi perhatian para dokter istana. Dokter Australia mengatakan kemunginan penyebab kematian Ratu adalah sebagai tanda penyakit vaskular perifer.

Penyakit vaskular perifer merupakan penyakit peredaran darah yang menyebabkan pembuluh darah di luar jantung dan otak menyempit, tersumbat, atau kejang. Selain itu, kadang-kadang dapat menyebabkan gagal jantung. Dalam laporan Johns Hopkins Medicine, beberapa gejala umum dari kondisi ini adalah nyeri intermiten yang mungkin muncul sebagai kelelahan otot atau kram, mati rasa dan kesemutan, bagian tubuh yang terkena, dan jarum. Tangan mendiang Ratu yang berbintik merupakan tanda yang biasanya muncul ketika jatung tidak dapat lagi memompa darah secara efektif.

Menurut Ahli Kesehatan Dr. Deb Cohen Jones yang berbasis di Perth, Australia Barat, menjelaskan foto tangan Ratu saat ia berpose bersama Perdana Menteri baru Inggris, Liz Truss, di Kastil Balmoral Skotlandia awal pekan ini merupakan indikasi penurunan kondisi kesehatan. Dokter mengatakan bahwa mungkin ada bukti dari suatu kondisi penyakit pembuluh darah perifer.

Ratu juga mengalami masalah mobilitas episodic, terlihat saat Ratu menggunakan tongkat ketika menyambut Perdana Menteri Liz Truss. Ratu telah mengalami gangguan mobilitas yang berkelanjutan dalam melaksanakan tanggung jawab utama di retretnya di Aberdeenshire, bukan di Istana Buckingham.

Namun, penyebab resmi kematian Ratu Elizabeth II mungkin tidak akan pernah terungkap, karena Istana Buckingham tetap bungkam tentang keadaan yang memicu kematian Ratu. Tetapi para ahli medis mengatakan kepada News Corp bahwa kelemahan dan sindrom geriatri mungkin yang menjadi pemicu akan kesehatannya yang menurun.

Selama Ratu Elizabeth II memimpin Inggris lebih dari 70 tahun, ia telah banyak memberikan warisan kepada penerusnya serta warga Negara Inggris dan juga seluruh dunia.

Siti Rokhmawati, Dosen HI FISIP Unair dalam program Liputan6 Update (Senin, 12 September 2022) mengatakan bahwa, "Dalam kurun waktu 70 tahun, Ratu Elizabeth II sudah berhasil memberikan banyak legacy atau warisan kepada penerusnya dan juga tidak hanya warga Inggris saja tetapi juga seluruh dunia, salah satunya adalah bagaiman monarki Inggris bisa mempertahankan dirinya di tengah modernitas dan globalisasi,"

"Karena sebagaimana yang kita tahu, banyak sekali kerajaan-kerajaan yang ada di dunia termasuk salah satunya yang saat ini mengalami kebertahanan adalah di Eropa, tetapi jika dibandingkan dengan monarki yang ada di dunia, Inggris merupakan monarki yang paling bertahan dan paling populer,"

"Sudah sejak dini dididik oleh keluarga monarki sehingga menjadikan Ratu Elizabeth II bisa memutuskan sesuatu di saat masa krisis sekalipun, dalam konteks kepemimpinannya ia berhasil bertahan dengan beberapa Perdana Menteri termasuk salah satunya Liz Truss,"

"Dari sini ia terasah dan mampu mempertahankan 'balancing' pemerintahannya meskipun beliau adalah kepala negara bukan kepala pemerintahan, tetapi tetap bisa eksis karena biasanya kepala negara parlementer atau monarki tidak terlalu menonjol dalam hal ini, tetapi Ratu Elizabeth II bisa melakukan seperti itu,"

"Berikutnya, Ratu Elizabeth II bisa bertahan menghadapi berbagai macam krisis internasional, mulai dari akhir perang dunia kedua, dimana negara-negara Eropa menjadi salah satu medan perang dunia kedua itu hancur lebur, namun Inggris menjadi salah satu pemimpin untuk bangkit kembali dan menjadi salah satu Negara yang memiliki performa ekonomi yang sangat tinggi selama tahun 80-90an, bahkan sampai awal tahun 2000 masih tetap konsisten,"

"Dan ini masih berlanjut dalam masa kepemimpinan Ratu Elizabeth II, dimana ada krisis dengan Irlandia Utara, perang Iran-Irak, perang Malvinas, semuanya berhasil ia lalui tentunya bekerja sama dengan Perdana Menteri yang ada. Sementara untuk beberapa perang, anak dari sang ratu harus ada yang terjun ke medan perang, yang membuatnya ikut cemas karena sebagai seorang ibu. Sebagai sebuah tradisi anak dari raja atau ratu harus  terlibat dalam proses upaya pertahanan negara di Angkatan Laut Inggris yang terkenal sebagai Angkatan Laut paling kuat pada abad 18-19, dan ini merupakan hal yang sangat monumental bagi warisan Ratu Elizabeth II," terangnya.

Sumber:

www.liputan6.com

www.cnnindonesia.com

www.jawapos.com

https://www.news.com.au/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun