Allah berfirman
Â
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ma'idah, 5: 8)
Begitu pentingnya adil sampai Rasulullah tidak ridho menjadi saksi atas orang tua yang hanya memberikan hadiah kepada salah satu anaknya dan tidak memberikan hadiah kepada yg lain.
: : . : " " : . : " ". : " ". : .
dari An-Nu'man ibnu Basyir yang menceritakan bahwa ayahnya telah menghadiahkan kepadanya suatu pemberian yang berharga. Ibunya bernama Amrah binti Rawwahah berkata, "Aku tidak rela sebelum kamu mempersaksikan pemberian ini kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam" Ayahnya datang menghadap Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam untuk meminta kesaksian atas pemberian tersebut. Maka Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bertanya: "Apakah semua anakmu diberi hadiah yang semisal?" Ayahku menjawab, "Tidak." Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, "Bertakwalah kamu kepada Allah, dan berlaku adillah kepada anak-anakmu." Dan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda pula, "Sesungguhnya aku tidak mau bersaksi atas kezaliman." (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini bahwa Artinya, jangan sekali-kali kalian biarkan perasaan benci terhadap sesuatu kaum mendorong kalian untuk tidak berlaku adil kepada mereka, tetapi amalkanlah keadilan terhadap setiap orang, baik terhadap teman ataupun musuh. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. (Al-Maidah: 8)
Yakni sikap adilmu lebih dekat kepada takwa daripada kamu meninggalkannya.
Lalu Allah menutup ayat ini dengan ungkapan
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (Al-Maidah: 8)