Mohon tunggu...
Ratih Prasedyawati
Ratih Prasedyawati Mohon Tunggu... Guru - Guru di sekolah swasta

saya Ratih Prasedyawati tinggal di kota Bekasi, hobi saya menulis, membaca dan beberes

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Obrolan Krucil-Krucil Tentang Presiden

15 Februari 2024   17:49 Diperbarui: 16 Februari 2024   15:40 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Dihari Sabtu tgl 10 Februari 2024, waktunya Silaturahmi keluarga ku, hari ini kami bersilaturahmi ke rumah ade ipar. Alasan rumah ade ku yang dipilih untuk dikunjungi, karena kebetulan ada perlu kedaerah tempat tinggal ade ipar ku dan kedua sudah kangen pada krucil-krucil. Sesampainya di rumah ade ipar ku ternyata sedang kumpul keponakan ku yang lainnya, anak-anak dari ade ipar yang pertama. Rasanya bahagia banget bisa ketemu krucil-krucil yang canti dan ganteng. Anak ku yang melihat sedang kumpul, langsung berteriak menuangkan rasa gembiranya. Mereka pun langsung berbaur, dan berkumpul. Ada yang tahu bagaimana kehebohan krucil bila berkumpul?

        Bila ada krucil-krucil berkumpul, obrolan apa yang terpikirkan oleh kalian, mungkin obrolannya sekitar game, sosmed yang lucu-lucu, ngerumpi temannya, atau joged-joged gaya tiktokan, atau main petak umpet. Itulah yang  terjadi biasanya. Bila ke rumah ade iparku atau tante dari anak ku, anak-anak sangat senang dan bahagia. Di rumah tantenya anak-anak langsung bergabung masuk kamar. Kehebohan pun langsung terjadi. Aku yang di ruang keluarga hanya mendengar teriakan dan gelak tawa dari mereka, saat itu aku berpikir kalau mereka sedang bersenang-senang dengan bercanda, main game, ngebahas konten yang lagi viral.

       Saat waktu Sholat Magrib, aku melaksanakan sholat di kamar yang ada krucil-krucil itu. Walau sedang proses sholat aku mendengar semua obrolan mereka bahkan paham dengan tingkah polah mereka, dengan teriakan dan kehebohannya. Walau dikamar itu sangat heboh tapi aku tidak merasa terganggu sholatnya.

       Krucil-krucil itu dari berbagai tingkatan umur yang tentu belum dewasa. ada Teteh kelas 11, ada Kakak kelas 10, ada Ade kelas 6, Eneng kelas 4, Aa kelas 2, Aden masih TK, dede PAUD, Nde Gemoy bayi 2 tahun. Di kamar sudah kebayang kehebohan mereka. Yang joged-joged, yang mabar dll. Tapi yang tidak disangka dengan aktifitas kehebohan para krucil itu ternyata mereka sedang membahas calon-calon presidennya yang akan dipilih di Pemilu 14 Februari 2024 kemarin. Padahal Krucil-krucil itu belum cukup umur untuk nyolok dalam pemilu ini.

          Ade walau masih kelas 6, begitu antusias menjabarkan kehebatan paslon yang disukai olehnya, bahkan yang Aku kagum banget sama Ade, dia bisa menjelaskan pendapatnya, Ade pun mengkritik orang-orang yang memihak paslon tapi hanya karena alasan yang tidak berbobot untuk diungkapkan. Aa yang masih kelas 2, walau sambil main jungkir balik di tempat tidur sama Nde bayi Gemoy, bisa-bisanya kasih komentar keren disela-sela obrolan heboh kakak-kakaknya.

"Kita harus kasih tahu orang tua kita, jangan sembarangan pilih presidennya, tar kalau sembarangan, mereka yang milih kita yang rugi, dapet presiden yang tidak memihak pada rakyat" kata Aa, yang ngomongnya sambil klitikin Nde bayi gemoy.

"Plesiden itu apa si kak, dia jahat ya kak?" kata dede yang masih PAUD dengan suara cadelnya.

"Presiden itu pemimpin Negara kita de" jawab Eneng, kakak dari dede.

"Teteh.. Aku mau jadi peuleusiden loh, aku kan suka dipanggil Wowo ama nenek,katanya Wowo itu calon peuleusiden" Aden TK  nyamber ke obrolan dengan gaya bahasanya yang masih kesusahan bilang presiden.

"Aamiiiiin" serempak kakak-kakaknya menyahut omongan Aden. Teteh dan Kakak langsung ngangkat Aden. Sambil bilang.

"Aden presiden, Aden presiden, Aden presiden" krucil yang lain melihat teteh dan kakaknya teriak-teriak untuk semangat ke Aden. Krucil-krucil pun langsung ikutan memegang Aden sambil teriak-teriak, mengikuti teriakan teteh dan kakaknya. Saat itu juga kamar semakin riuh dengan tawaan dan terikan dari para krucil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun