Akhir-akhir ini sering sekali kita mendengar kegiatan Jumat berkah, baik di masjid, di lingkungan sekitar misalnya di jalanan. Kegiatan Jumat berkah terus menjamur di mana-mana, membagikan  berupa makanan atau minuman. Jumat berkah dengan berbagi kepada sesama semakin menyebar dimana-mana sampai ke sudut-sudut desa di berbagai  kota di Indonesia ini. Tradisi  ini sangat bagus dan bermanfaat, jadi harus terus dibudayakan.Â
Sekarang-sekarang ini tradisi Jumat berkah yang berupa ilmu pun sudah banyak dilakukan diantaranya Jumat berkah Jariyah Ilmu yang selalu dilakukan setiap Jumat oleh Bapak  H. Nur Alam seorang pendidik, beliau pernah mengajar di Yayasan Mesjid PB. Soedirman Cijantung Jakarta, Beliau juga pernah sebagai Ketua Majelis Dikdasmen . Yayasan Masjid PB. Soedirman jl. Raya Bogor Km. 24, Cijantung Jakarta Timur. Jumat berkah berupa jariyah ilmu yang Bapak H. Nur Alam yaitu dengan menulis berbagai pengetahuan dengan berbagai tema. Jariyah ilmu yang beliau tuliskan dibagikan lewat grup-grup sosmed Beliau, tidak ketinggalan Grup Guru-guru   SMA Islam PB. Soedirman 1 Kota Bekasi pun selalu mendapatkan sharean Jumat berkah Jariyah Ilmu tersebut, yang sering dishare oleh Bapak Kepala sekolah SMA Islam PB. Soedirman 1 Kota Bekasi.
Kata Bapak Nur Alam "Niat saya menulis Jumat Berkah hanya ingin jariyah ilmu (da'wah bil qalam)". Tulisan- tulisan Bapak Nur Alam sangat bagus-bagus dan bermanfaat. Bagi yang membacanya pasti akan dibaca sampai tuntas karena dalam penyampaian pun sangat bagus dan tertata, jadi yang membaca akan mudah memahaminya.
Berikut adalah beberapa tulisan yang Bapak H. Nur Alam tulis dan di bagikan di setiap hari Jumat dalam rangka Jumat berkah Jariyah ilmu
THE GREATEST POWER
Bapak H. Nur Alam menyampaikan, Jangan pernah remehkan kekuatan sebuah do'a. Do'a adalah senjata yang sangat ampuh (the greatest power) dalam hidup dan perjuangan setiap Muslim.
Do'a adalah senjata paling ampuh yang digunakan para Rasul dalam menghadapi berbagai situasi sulit. Demikianlah pula Rasulullah SAW. dalam berbagai peperangan dan masa sulitnya selalu memanjatkan do'a sambil menghadap kiblat dengan penuh ketulusannya.Â
Seperti dalam perang Badar, jumlah pasukan Musyrik tiga kali lipat dari pasukan Muslim. Do'a tulus Rasulullah dikabulkan, "Ya Allah wujudkanlah apa yang Engkau janjikan. Ya Allah berikanlah apa yang Engkau janjikan. Ya Allah, jika kami ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah Engkau lagi di muka bumi ini."
Siapapun yang enggan berdo'a adalah bentuk kesombongan diri. Firman Allah, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari berdo'a kepada-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina." (QS. 40:60).