Mohon tunggu...
Ratih Prasedyawati
Ratih Prasedyawati Mohon Tunggu... Guru - Guru di sekolah swasta

saya Ratih Prasedyawati tinggal di kota Bekasi, hobi saya menulis, membaca dan beberes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ice Breaking Keren Bikin Melek dan Bahagia

8 Februari 2024   14:45 Diperbarui: 8 Februari 2024   14:47 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. MEMBUAT POHON

  • Ice Breaking membuat pohon itu adalah Peserta diminta menyiapkan kertas kosong dan pulpen atau spidol, atau bisa juga peserta bagikan kertas kosong dan spidol.
  • Peserta membuat pohon dengan aturan waktu tidak boleh lebih dari waktu yang ditentukan, misalnya 20 detik, jadi diwaktu itulah peserta mempunyai kesempatan membuat pohon.
  • Mulai deperintahkan membuat pohonsambil dihitung sampai hitungan detik yang disepakati.
  • Setelah selesai waktunya, peserta diminta untuk memperlihatkan gambar pohonnya, terus diminta diangkat untuk diperlihatkan gambar pohonnya sesuai filosofinya, yaitu:
  • Angkat yang menggambar pohonnya kecil, tidak simetris dengan kertas yang disediakan. Saat itu pasti akan banyak atau ada yang menggambar dengan pohonnya kecil, disampaikan filosofinya, pohon saya kecil tandanya kurang bergaul.
  • Angkat yang menggambar pohonnya tidak ada buahnya, Saat itu pasti akan banyak atau ada yang menggambar dengan pohonnya tidak ada buahnya, disampaikan filosofinya, pohon saya tidak ada buahnya, kau belum bermanfaat buat orang lain atau orang sekitarnya.
  • Angkat yang menggambar pohonnya tidak ada daunnya atau daunnya tidak lebat, Saat itu pasti akan banyak atau ada yang menggambar dengan pohonnya tidak ada daunnya atau daunnya tidak lebat, disampaikan filosofinya, pohon saya tidak ada daunnya atau daunnya tidak lebat / rindang, kau belum melindungi sekitarnya
  • Angkat yang menggambar pohonnya tidak ada akarnya.Saat itu pasti akan banyak atau ada yang menggambar dengan pohon yang tidak ada akarnya. Disampaikan filosofinya, pohon saya tidak ada akarnya, kau tidak ada kemampuannya atau kebisaannya.

Setelah proses meminta mengangkat gambar pohon sesuai harapan pemateri, dilanjutkan pemateri meminta mengambar lagi pohon kepada pesertanya dengan pohon yang sempurna, dikerta yang kosongnya, dengan diwaktu juga, kemudian setelah selesai waktu menggambarnya, peserta diminta menuliskan filosofi yang disampaikan dalam makna pohonnya tadi di kertas sekitar pohonnya lalu dibawah tulisannya ditandatangani dan diberi nama diri dengan nama lengkapnya.

 Para Peserta awal menggambar fohon rata-rata tidak sempurna, contohnya gambar di bawah ini pohon yang banyak di gambar oleh peserta di awal ice breaking gambar pohon, masih banyak yang belum sempurna.

foto pribadi
foto pribadi

Foto gambar pohon yang tahap kedua yang sudah dipahami filosofinya, karena sudah diterangkan makna-makna dalam pohon 

sumber gambar foto pribadi
sumber gambar foto pribadi
Ice breaking Diakhir materinya adalah

Menyanyikan Lagu Hymne Guru

  • Peserta diminta menyanyikan lagu Hymne Guru secara bersama-sama dengan suara yang keras dan lantang.
  • Peserta diminta menyalakan senter di hp, lalu hpnya digerak-gerakkan mengikuti musik atau nada dari lagu hymne guru.
  • Disini suasana sudah semakin mendalam memasuk kedalam hati nurani
  • Kemudian di tengah lagi yang sudah mulai nyaman didengar dan mendalam, lampu ruangan di gelapkan, jadi yang terlihat hanya senter2 dari hp peserta dan suara yang terdengan hanya lagi hymne guru tersebut, suasana ini benar-benar semakin terhanyut kedalam sanubari.
  • Setelah selesai menyanyikan lagi hymne guru sampai akhir, lampu pun dihidupkan kembali.
  • Dan peserta pun diminta untuk tepuk tangan sepuasnya.

Demikian Ice Breaking yang dilakukan Pemateri Bapak Dik Doank saat Webinar Wisata Literasi Nasional (WLN) JABAR 12 Desember 2023, di Bandung. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun