Mohon tunggu...
Ratih Dewi
Ratih Dewi Mohon Tunggu... -

A Happy Mom, CIO at Nikko Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencintai NKRI tetapi Menghina Proklamatornya?

13 Januari 2017   08:13 Diperbarui: 13 Januari 2017   08:49 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi saya melihat dan mendengar video Neno Warisman yang diunggah oleh satu teman di akun FB-nya. Isinya berusaha meyakinkan bahwa Habib Rizieq mencintai NKRI. Berikut ini adalah komentar saya atas postingan tersebut.

Mencintai NKRI tetapi menghina proklamator kemerdekaannya. Mungkin itu yg sulit diterima, dan berpotensi menimbulkan perpecahan. 

Dalam kasus penghinaan Pancasila misalnya, sebelum ini saya belum pernah mendengar ada Ulama yg mencela sikap BK yg menerima pendapat para Ulama untuk meletakkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. HR dalam hal ini terlihat mencari sisi buruknya saja. Proses perumusan tsb. justru menunjukkan proses musyawarah yg demokratis. Hanya ada satu versi Pancasila yg diumumkan dan dibela oleh BK dengan darah dan nyawa. 

Kita semua hendaknya berpikir ulang, akan risiko proklamator ketika mengumumkan kemerdekaan dan memasukkan Pancasila sebagai dasar negara waktu itu. Bukankah mereka yg paling terpapar risiko ditembak duluan oleh Belanda kala itu? Ibarat Komisaris dan Direksi perusahaan, masing2 ada perannya, dan BK sdh dengarkan pendapat Ulama, mengumumkannya, mempertahankannya, mengambil risiko atas tindakannya, tapi masih juga direndahkan dan didiskreditkan seperti itu. 

Saya yakin para Ulama yg ikut merumuskan Pancasila pada saat itu tidak pernah merendahkan BK. Ulama dengan akhlakul karimah..  Imho..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun