[caption id="attachment_203414" align="alignleft" width="300" caption="Persiapan cave tubing"][/caption] Gua pindul terletak di daerah Kabupaten Gunung Kidul Provinsi DIY, obyek wisata alam ini masih tergolong baru dalam hal pengelolaan dan pengenalannya kepada massa. Menyusuri sungai sungai bawah tanah (cave tubing) dengan alat pelampung di badan dan donat (ban dalam mobil) rasanya seperti berpetualang di tempat yang asing. Alur gua itu terbagi 3 bagian yaitu zona terang, zona gelap, dan zona gelap abadi. Kedalaman alur itu juga bervariasi ada yang hanya kurang dari 1 meter hingga bagian terdalam 15 meter. Peserta dipandu oleh pemandu yang disediakan oleh pengelola tempat wisata itu. Di situ juga disediakan peralatan untuk keamanan penyusuran terdiri dari sepatu karet, pelampung, dan donat, jika akan menambah dengan warepack juga disediakan dengan menambah ongkos sewa. Di zona terang kita dapat leluasa menikmati keindahan stalagtit dan stalagmit dari berbagai bentuk dan ukuran tergantung usianya. Stalagtit yang menggantung diatas gua, sedang stalagmite menjulang dari dasar gua. Ada bentuk yang bertemu antara stalagtit dan stalagmite hingga membentuk tiang disebut kolom. Ada stalagtit yang masih hidup (masih bisa bertambah ukurannya), dan ada yang sudah mati. Di zona gelap abadi terdapat stalagtit yang berukuran amat besar hingga hampir menutupi lorong gua, oleh penduduk sekitar disebut soko guru. Di langit-langit gua terutama di zona gelap abadi terdapat kelelawar terdiri dari berbagai ukuran besar dan kecil bergelantungan. Menurut penuturan pemandu, dulu sebelum dijadikan obyek wisata banyak juga terdapat sarang lawet di dalam gua ini. [caption id="attachment_203415" align="alignleft" width="224" caption="Siap lompat dari tebing gua"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H