Mohon tunggu...
Bambang Sugiatno
Bambang Sugiatno Mohon Tunggu... -

Terlahir untuk mendedikasikan diri sebagai insan yang berkecimpung di bidang pendidikan (guru SD). Hidup dengan berusaha menikmati dan mensyukuri segala karunia Nya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sensasi dalam Gelap Cave Tubing di Gua Pindul

1 September 2012   16:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:02 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_203414" align="alignleft" width="300" caption="Persiapan cave tubing"][/caption] Gua pindul terletak di daerah Kabupaten Gunung Kidul Provinsi DIY, obyek wisata alam ini masih tergolong baru dalam hal pengelolaan dan pengenalannya kepada massa. Menyusuri sungai sungai bawah tanah (cave tubing) dengan alat pelampung di badan dan donat (ban dalam mobil) rasanya seperti berpetualang di tempat yang asing. Alur gua itu terbagi 3 bagian yaitu zona terang, zona gelap, dan zona gelap abadi. Kedalaman alur itu juga bervariasi ada yang hanya kurang dari 1 meter hingga bagian terdalam 15 meter. Peserta dipandu oleh pemandu yang disediakan oleh pengelola tempat wisata itu. Di situ juga disediakan peralatan untuk keamanan penyusuran terdiri dari sepatu karet, pelampung, dan donat, jika akan menambah dengan warepack juga disediakan dengan menambah ongkos sewa. Di zona terang kita dapat leluasa menikmati keindahan stalagtit dan stalagmit dari berbagai bentuk dan ukuran tergantung usianya. Stalagtit yang menggantung diatas gua, sedang stalagmite menjulang dari dasar gua. Ada bentuk yang bertemu antara stalagtit dan stalagmite hingga membentuk tiang disebut kolom. Ada stalagtit yang masih hidup (masih bisa bertambah ukurannya), dan ada yang sudah mati. Di zona gelap abadi terdapat stalagtit yang berukuran amat besar hingga hampir menutupi lorong gua, oleh penduduk sekitar disebut soko guru. Di langit-langit gua terutama di zona gelap abadi terdapat kelelawar terdiri dari berbagai ukuran besar dan kecil bergelantungan. Menurut penuturan pemandu, dulu sebelum dijadikan obyek wisata banyak juga terdapat sarang lawet di dalam gua ini. [caption id="attachment_203415" align="alignleft" width="224" caption="Siap lompat dari tebing gua"]

13465186531267370479
13465186531267370479
[/caption] Di area dekat pintu keluar gua, di situ pengunjung bisa mencoba uji nyali dengan melakukan lompat dari tebing gua ke air sungai dalam gua , menikmati aliran adrenalin yang naik ketika tubuh melayang dan menghunjam masuk ke kedalaman air kemudian muncul ke permukaan lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun