Pembeli: Yang Rp. 7.500,-
Bapak: Lah emang ngapa?
Pembeli: Buat zakat sih.
Buat zakat yang Rp. 7.500,- tapi buat makan yang Rp. 10.000,-. Waduh, kasihan sekali dirinya dihargai cuman dengan beras yang harganya paling murah. Jadi kalau kita hanya zakat doang Rp. 40.000,- kita ini ngga lebih mahal dari motor butut. Udah ngga ada yang make tuh Astrea Prima. Jadi jangan sampe kita kalah sama motor. Apalagi punya mobil mah. Apalagi plat nomornya plat nomor pilihan. Rp. 15.000.000,-. Kira-kira kalau zakat fitrah Rp. 15.000.000,- berani? Mahal amat kata dia.
Mudah-mudahan nanti persepsinya adalah bahwa harta yang bakal balik ke kita adalah yang sudah kita keluarkan. Yang sudah kita infakkan.
Ramadhan merupakan bulan tarbiyah, bulan pendidikan. Kita belajar bagaimana untuk bisa memberikan sebagian harta kita. Diantara yang kita lakukan yang menjadi wajib adalah membayar zakat fitrah. Tapi kalau kita ngukurnya cuma zakat fitrah, malu kita.
Kh Zuhri Fauzi, Pimpinan Pondok Pesantren An Nuqthah Cipete Tangerang