Mohon tunggu...
Muhammad Rasyid Ridho
Muhammad Rasyid Ridho Mohon Tunggu... Apoteker - Marketing

Menyukai hal-hal berkaitan penelitian

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengembangkan Potensi Diri Dapat Berkontribusi Dalam Membangun Dunia yang Lebih Baik: Resensi Buku Hidden Potential Karya Adam Grant

20 Desember 2024   17:42 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku                         : Hidden Potential

Penulis                                : Adam Grant

Penerbit                              : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit                     : 2024

Jumlah halaman              : 318

Pendahuluan:

Sebagai buku laris nomor 1 (menurut New York Times), Hidden Potential ini akan membuka mata kita mengenai potensi yang ternyata maknanya lebih luas dari paham kita selama ini. Sejatinya potensi itu perlu di-explore lebih jauh untuk bisa dipahami, dibangkitkan dan dikendalikan untuk kemudian membuka jalan kesuksesan. Dengan demikian, kita dapat mengaktifkan potensi lain yang masih jarang disadari, yaitu melihat potensi pada orang lain. Sehingga, kita bisa menebarkan kesuksesan untuk semua orang, bahkan berkontribusi untuk membangun dunia yang lebih baik.

Isi Buku:

Buku ini terbagi menjadi 3 bagian besar (tidak termasuk prolog & epilog). Tiga bagian utama tersebut antara lain, mengupas keterampilan karakter, membuat alat bantu untuk mempertahankan motivasi, membuat sistem yang memperluas kesempatan.

Bagian prolog mengupas definisi dari potensi yang sesungguhnya sangat luas & tidak terbatas, sehingga pemahaman kita akan potensi pun meningkat. Mungkin kebanyakan orang menekankan potensi sebatas suatu bakat alami bawaan lahir atau modal awal yang menjadi penentu kesuksesan pada suatu bidang. Ketika bidang yang kita jalani tidak menuai kesuksesan, itu berarti kita tidak memiliki potensi di bidang tersebut. Jika paradigma ini yang terus ditanamkan, justru potensi kita akan terhambat karena nyatanya, potensi lebih dari sekedar bakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun