Mohon tunggu...
Muhammad Rasyid Ridho
Muhammad Rasyid Ridho Mohon Tunggu... Apoteker - Marketing

Menyukai hal-hal berkaitan penelitian

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengembangkan Potensi Diri Dapat Berkontribusi Dalam Membangun Dunia yang Lebih Baik: Resensi Buku Hidden Potential Karya Adam Grant

20 Desember 2024   17:42 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis memberikan contoh melalui kisah nyata Evelyn Glennie dari Skotlandia yang kehilangan pendengarannya sejak masih kecil, namun berhasil menjadi pemain perkusi yang telah meraih tiga Grammy Awards. Jika potensi hanya soal bawaan lahir, maka seorang tuna rungu seharusnya tidak memiliki potensi menjadi pemusik. Namun Evelyn berbeda, kecintaannya pada musik tidak menurunkan motivasinya untuk menjadi pemusik. Evelyn mencari cara lain untuk mendengar, yakni dengan menggunakan seluruh tubuhnya menjadi alat dengar. Dia mendengar nada dengan menangkap getaran yang dihasilkan dari suara/bunyi dengan tubuhnya.

Dari kisah tersebut, bisa dilihat bahwa potensi bisa diperoleh dengan menggabungkan kesempatan dan motivasi yang kita explore dengan baik. Terus mencoba meskipun itu harus melewati keterbatasan/zona nyaman kita. Maka, dapat dikatakan bahwa

"Potensi itu bukan dilihat dari titik awal (bukan modalnya), tetapi sejauh apa kita bergerak maju (progress kemajuannya seberapa)"

Bagian pertama membahas cara mengetahui & memaksimalkan potensi. Untuk itu, kita perlu menguasai Skill of Characters, yakni keterampilan penting yang harus dimiliki seperti proaktif, prososial, displin & gigih. Hal itu bisa ditumbuhkan melalui:

  • Menyerap informasi: Jadilah seperti sponge yang aktif menyerap & menyaring informasi yang diperlukan untuk menguasai potensi kita. Bagaimana menjadi sponge yang ideal pun dijelaskan dengan sangat menarik.
  • Keluar dari zona nyaman: menyajikan kiat-kiat yang sangat menarik untuk melawan rasa ketidaknyamanan selama mengembangkan potensi, karena sesungguhnya rasa tidak nyaman adalah indikator limit kita, sehingga harus dihadapi demi pertumbuhan potensi.
  • Menerima hasil yang tidak sempurna selama prosesnya: salah satunya dengan konsep wabisabi dari Jepang, kita akan menyadari bahwa sesungguhnya imperfection ada untuk kita evaluasi, sehingga kita akan menuju perbaikan yang berkelanjutan.

Selama berkutat dengan potensi, pasti ada rintangan seperti rasa lelah, bosan, stagnansi yang membuat ragu akan kemampuan diri sendiri untuk mendapatkan potensi. Perasaan tersebut sering kali lahir akibat obsesi kita untuk ingin menumbuhkan potensi sesegera mungkin, sehingga terlalu memaksa diri untuk bekerja sangat keras.  

Karena itu, diperlukan "alat bantu" untuk mengatasinya, salah satunya dengan beristirahat. Istirahat yang tepat sangat diperlukan untuk melawan rintangan, bahkan terkadang kita perlu mengambil jalan memutar untuk maju. Serta kita akan memahami betapa berlatih secara berkelompok, saling mengajari & memotivasi dapat mempercepat pertumbuhan kita. Alat bantu tersebut dapat membantu mempertahankan motivasi ketika rintangan mencoba menghambat proses bertumbuh.

Selain menemukan potensi diri sendiri, penulis juga mengajak kita untuk mampu melihat, mengembangkan potensi yang dimiliki orang lain. Hal ini tentunya sangat berguna untuk kemajuan kehidupan bukan? Bayangkan jika kita sebagai orang tua/guru/pemimpin/pemilik perusahaan mampu berkontribusi dalam mencetak individu-individu yang memilik potensi luar biasa, maka bukan mustahil mereka akan mencetak the next potential people. 

Pada bagian ketiga inilah penulis memperlihatkan cara membangun sistem pendidikan, tim ataupun perusahaan yang dapat membina potensi anggotanya. Tentunya melalui kisah inspiratif mulai dari sistem pendidikan Finlandia, NASA, hingga peristiwa penyelamatan oleh tim penambangan di Chile.

Bagian epilog, tertera kesimpulan serta rangkuman pada setiap bab agar kita lebih mudah mengingat kembali intisari buku.

Kelebihan

  • Meskipun buku self-development, cara penyampaian penulis sangat menarik sehingga mudah dicerna & mengalir karena teori yang hendak disampaikan selalu berdasarkan kisah sukses orang-orang berprestasi serta bukti hasil penelitian. Maka tidak heran, kita akan dengan senang hati membuka halaman demi halamannya tanpa terasa.
  • Selama membaca kita tidak merasa seperti dijejali/didikte berbagai macam teori & motivasi belaka.
  • Adanya ilustrasi menarik yang semakin membantu meningkatkan pemahaman.
  • Adanya rangkuman pada bagian akhir yang memudahkan kita untuk mengingat kembali point-point penting.

Kekurangan

  • Menurut saya pribadi dalam perjalanan mengembangkan potensi akan sangat baik lagi jika kita tetap memperhatikan faktor X lainnya, yakni keterlibatan Tuhan. Meskipun di buku ini tidak ada, namun kita tetap dapat menambahkannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun