Tetap masih sama, kau menghitam.
Maka biarkan waktu menghancurkan putihnya doa.
Dan pada saat itu, kau bukan cinta, hanyalah hati yang retak.
Kau tulang rusuk yang patah.
Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!