Biarkan aku pergi.
setidaknya itu yang kuharapkan dari akhir cinta ini.
biarkan aku melangkah hingga deretan nafas berhenti dialtar mimpi.
biarkan aku pergi sekali lagi.
kehampaan yang aku bawa adalah kenangan saat bersamamu.
jika saja aku mati, biarkan engkau menanangis hingga air matamu berkata "inilah penyesalanmu"
mengangislah manisku, atau kau akan melihatku berjibaku didalam waktu yang tak tentu.
biarkan aku pergi meninggalkanmu.
bahkan saat cinta berkata dengan pahitnya, kau masih sama seperti dulu saat aku menatapmu kala itu.
bahkan saat cinta berteriak dalam tangisnya, senyummu masih sama kala aku menyentuh pipimu.
bahkan saat cinta menjadi harapan hampa, kau akan tetap sama saat kata manismu menenangkan hatiku.
biarkan aku pergi dari cintamu.
biarkan aku membawa cinta yang hampa ini.
biarkan saja aku pergi, kelak sedihmu akan hilang saat kau menemukan sosok pengganti diri ini.
dan kelak aku akan sadar, bakwa engkau bukan takdir yang digariskan tuhan kala nanti.
samapi kita bertemu, kau dan aku takkan saling memiliki lagi.
biarkan aku pergi.
biarkan aku pergi,
kelak kau akan sadari.
biarkan aku pergi, wahai manisku sang pemilik hati ini.
biarkan aku pergi.
bye Rasyid Musdin (Malang, 9-10-2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H