Mohon tunggu...
Rasya Putri R
Rasya Putri R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

ambivert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Perspektif Islam Berdasarkan Hadits

11 Januari 2024   08:30 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:16 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENULIS ARTIKEL: Rasya Putri Ramadina, Rifki Muhamad Fakhruddin, Ringga Amarrandy Herlian, Salsabilla Zahran Galuh Putri Subawati

Belajar atau menuntut ilmu merupakan hal yang penting guna mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebab tanpa ilmu, manusia tidak dapat melakukan segala hal. Manusia memerlukan ilmu untuk mencari nafkah, beribadah, atau bahkan untuk makan dan minum.

Dengan demikian belajar merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat ditolak apalagi terkait dengan kewajiban sebagai hamba Allah SWT.Dalam ajaran Islam, keutamaan menuntut ilmu dianggap sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah sebab ada banyak keutamaan yang dapat diraih dengan menuntut ilmu.

Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Bahkan ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW berbunyi (bacalah!) yang menunjukkan kedudukan Ilmu dalam islam begitu mulia.

Perintah Menuntut Ilmu

Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Baik golongan tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, siapa saja diharuskan untuk mengais ilmu sebanyak-banyaknya sebab belajar adalah aktivitas yang tidak terikat oleh waktu dan tempat. Setiap Muslim bertanggung jawab untuk memperoleh pengetahuan yang cukup dalam agama Islam agar dapat menjalankan ibadah dengan benar dan memahami tuntunan agama dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca seperti yang tercantum dalam ayat pertama surah Al-'Alaq yang memiliki arti "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan".

Selain itu, terdapat juga beberapa hadits yang membahas tentang betapa pentingnya bagi seseorang untuk menuntut ilmu.

 

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, no. 2699. Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha kepadanya. Sesungguhnya orang yang berilmu dimohonkan ampunan oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikan yang berada di dalam lautan. Dan sungguh, keutamaan orang yang berilmu atas orang yang beribadah adalah seperti keutamaan bulan atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak."

Dalam hadits ini, "Menempuh jalan" mempunyai dua pemahaman. Pertama yang dimaknai dengan fisik seperti keluar dari rumah menuju majlis atau lembaga ilmu. Kedua, jalan yang dapat diartikan sebagai metode yang dapat membawa seseorang untuk memperoleh ilmu seperti metode hafalan, belajar dengan rajin, membaca, mengkaji kitab-kitab para ulama terkemuka, dan lain-lain selama ia berusaha secara bersungguh-sungguh untuk dapat memahami ilmu yang didalaminya. Ada janji Allah SWT khusus bagi orang-orang yang menuntut ilmu. Allah akan memudahkan jalannya menuju surga. Dari hadits ini, sudah jelas bahwa Allah memberikan pahala yang sangat besar kepada orang-orang yang rajin menuntut ilmu. Setiap proses yang dilalui oleh penuntut ilmu dihargai dengan kemuliaan di sisi Allah SWT.

Yang kedua, ada Hadits dari Anas bin Malik RA. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah, no. 224; Ahmad, no. 12082; dan Al-Baihaqi, no. 1290).

Hadits tersebut menerangkan dengan tegas bahwa setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu sebagai bekal untuk kehidupan di dunia dan di akhirat baginya. Jika ilmu tidak dicari, manusia akan mengalami berbagai kesulitan dalam memecahkan ragam persoalan dalam hidupnya. Jika masalah-masalah itu gagal diatasi, maka kehidupan dunia ini hanya akan menjadi beban dirinya. Ilmu yang dimiliki seseorang akan mengantarkannya kepada kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

Keutamaan Menuntut Ilmu

Dalam Islam, keutamaan menuntut ilmu dianggap sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Kita dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat, meningkatkan akhlak, memperluas peluang karir, dan berkontribusi dalam masyarakat. Menuntut ilmu juga merupakan persiapan untuk kehidupan di akhirat kelak, sebab ilmu yang bermanfaat akan menjadi sumber pahala yang akan terus mengalir. Intinya, keutamaan menuntut ilmu yaitu jalan menuju peningkatan diri dan membantu seseorang untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

Ilmu juga adalah warisan dari para Nabi yang sangat dianjurkan untuk diperoleh. Keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat materi. Saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal dunia.

Barangsiapa yang memadukan antara iman dan ilmunya, maka Allah akan meninggikan derajatnya, seperti yang dijelaskan dalam firmannya: (tolong masukin surah al-mujadalah: 11 arab sama artinya)

Adab Menuntut Ilmu

Karena menuntut ilmu merupakan ibadah mulia, orang yang menuntut ilmu harus selalu memperhatikan adab-adabnya supaya mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan juga berkah. Adapun beberapa adab lainnya yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Ikhlas dalam menuntut ilmu

Seseorang yang bersikap ikhlas ketika ia sedang menuntut ilmu dapat menjadi amalan yang berbuah ibadah. Saat melakukan ibadah, kita harus melakukannya disertai dengan keihklasan yang luas, karena ikhlas adalah kesucian hati dalam beramal menuju kepada Allah.

  • Tidak mengharapkan keuntungan dunia

Setiap muslim dalam mempelajari dan menuntut ilmu itu harus selalu menyadarkan niatnya yang tulus ikhlas karena Allah SWT, bukan karena tujuan-tujuan lainnya seperti untuk meraih popularitas duniawi, mendapat gelar, ataupun karena ingin mencari jabatan atau kedudukan

  • Tidak bermalas-malasan

Seseorang tidak boleh malas dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Ilmu berperan penting dalam setiap sendi kehidupan. Kita tidak dapat melakukan apapun tanpa ilmu.

  • Harus didasari niat karena Allah SWT

Saat hendak menuntut ilmu, niat utama kita harus karena Allah SWT, berharap Allah meridhoi ilmu yang kita peroleh sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain apabila kita mengamalkannya.

  • Adab terhadap guru

Perilaku kita terhadap tenaga pengajar yang telah menyalurkan ilmu yang mereka miliki kepada para muridnya juga sangat patut untuk diperhatikan. Sebagai murid, kita harus memberi salam ketika berpapasan dengan guru, meminta izin kepadanya jika hendak bertanya, tidak berkata sesuatu yang tidak ditanyakan oleh guru, tidak merasa lebih mengetahui dibandingkan guru, duduk dengan tenang dan tidak mengobrol ketika guru sedang menjelaskan sesuatu, serta tidak berburuk sangka kepada guru.

  • Bersikap rendah hati

Seorang pelajar harus menerapkan sikap rendah hati. Ilmu pengetahuan manusia ada batasnya, tidak ada manusia yang sangat cerdas diatas muka bumi ini, karena diatas kecerdasan seseorang masih ada lagi orang yang lebih cerdas, sehingga tidak boleh sombong dengan ilmu yang dimiliki, atau sudah merasa lebih pintar dari orang lain sehingga tidak perlu belajar lagi dan merasa cukup atas apa yang diketahuinya hal tersebut merupakan sikap yang tidak patut untuk diterapkan.

Implementasi Menuntut Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

Implementasi menuntut ilmu pada kehidupan sehari-hari tidak hanya terbatas pada kegiatan formal seperti bersekolah atau kuliah. Kegiatan-kegiatan informal seperti membaca koran, menonton berita, atau mengikuti obrolan di media sosial juga dapat menjadi implementasi menuntut ilmu. Secara umum, implementasi menuntut ilmu pada kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dalam beberapa hal seperti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, selalu terbuka untuk belajar hal-hal baru, tidak ragu untuk bertanya jika ada yang tidak diketahui, mencoba untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh.Dengan menerapkan implementasi menuntut ilmu dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi pribadi yang lebih berilmu dan bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun