Mohon tunggu...
Rasya Okta
Rasya Okta Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Untuk membuat tugas sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PPKI; Pengertian, Sejarah, Angotta, tugas, dan sidang sidang dalam sejarah PPKI

15 November 2024   19:31 Diperbarui: 15 November 2024   19:35 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PPKI adalah singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI memiliki tugas yaitu melanjutkan hasil pekerjaan dari BPUPKI setelah nya BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada tanggal 7 agustus 1945.

 Sejarah PPKI di mulai pada saat kekalahan jepang dalam perang Pasifik yang sudah mulai terlihat jelas. Pada 7 September 1944, perdana Menteri Jepang yaitu, Jenderal Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa Indonesia akan diberikan kemerdekaan jika mencapai kemerdekaan dalam perang Asia Timur jaya
 jepang berharap dengan memberikan kesempatan kemerdekaan ini, tentara sekutu akan disambut oleh negara Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Akhirnya pada tanggal 1 maret 1945 Jendral Kumakichi harada, pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di daerah jawa mengumumkan bahwa pembentukan badan khusus untuk menyelidiki usaha- usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang bernama BPUPKI
 Pada tanggal 29 April 1945, BPUPKI diresmikan.  DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua BPUPKI yang didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio sebagai wakil ketua.
 Pada masa itu Raden Pandji Soeroso diangkat sebagai kepala kantor tata Usaha BPUPKI yang dibantu oleh Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo. BPUPKI beranggotakan 67 orang, namun tujuh dari anggota BPUPKI adalah anggota istimewa. Mereka adalah perwakilan penduduk militer jepang, namun mereka tidak bisa menyuarakan pendapat. Melainkan menjadi penasehat saja.
 Pada sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Pada sidang pertama ini, Indonesia mendapatkan rumusan dasar negara. Rumusan dasar negara tersebut diberikan oleh tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia yaitu Prof. Moh. Yamin,, Prof. Dr. Soepomo dan juga Ir. Soekarno. Gagasan lima sila dasar diberi namakan Ir. Soekarno dengan istilah pancasila.

 Sidang BPUPKI pertama itu dikenang sebagai detik-detik lahirnya Pancasila, maka dari itu setiap 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila.
 Saat dimana BPUPKI mengalami proses jeda atau istirahat selama sebulan lebih. Sebelum resesi ini dimulai dibentuklah panitia kecil yang beranggotakan 9 orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Panitia sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno dengan tugas mengelola asal usul dasar negara dari para anggota BPUPKI.

 Setelah nya sidang kedua BPUPKI diumumkan, pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan. BPUPKI dibubarkan nya karena telah dianggap berhasil dalam menyelesaikan tugasnya untuk menyusun rancangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
 Setelah pembubaran BPUPKI, barulah membentuk PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 21 orang yang terdiri dari berbagai etnis di Indonesia. PPKI sendiri pun diberikan tugas untuk meresmikan pembukaan dan tubuh dari Undang-undang Dasar 1945.

 PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Jendral terauchi di Kota Ho CHi Minh, Vietnam dengan mendatangkan tiga tokoh dari Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat.

Pada masa itu, Terauchi juga memberikan pidato secara singkat mengenai pemerintah jepang yang memutuskan untuk memberikan hadiah kemerdekaan kepada Indonesia. Ketiga tokoh Indonesia, kembali ke tanah air dan disambut hangat oleh rakyat Indonesia. Setelah nya, PPKi tidak bisa bertugas karena golongan muda Indonesia mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera dilakukan atas nama PPKI.

 Rencana rapat PPKI pada 16 Agustus 1945 bahkan tidak bisa terlaksana dikarenakan terjadinya peristiwa Rengasdengklok. peristiwa dimana penculikan yang dilakukan oleh golongan muda seperti Adam Malik dan Chaerul Saleh. Golongan muda tersebut menculik Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo
 Akhirnya Jusuf Kunto dan Mr. Achmad Soebardjo pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Moh. Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo membawa Bung Karno dan Hatta ke Jalan Pegangsaan Timur no. 56 untuk membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
 Keesokan harinya, tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi diumumkan dengan naskah yang sudah diketik oleh Sayuti Melik pakai mesin ketik yang dipinjam dari Kantor Kepala Angkatan Laut Jerman, Mayor Dr. Hermann Kandeler. Bung Hatta, yang salah satu tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia, juga menulis banyak karya yang terkumpul dalam Karya Lengkap Bung Hatta Buku 2: Kemerdekaan dan Demokrasi. Buku itu berisi berbagai tulisan yang dibuat oleh beliau, yang juga salah satu anggota PPKI.

 C. Daftar Anggota PPKI dan Struktur Organisasinya

Awalnya PPKI beranggotakan 21 orang. Anggota PPKI terdiri dari berbagai suku di Indonesia, ada 12 orang etnis Jawa, 3 orang etnis Sumatera, 2 orang etnis Sulawesi, 1 orang etnis Maluku, 1 orang etnis Tionghoa, 1 orang etnis Kalimantan dan 1 orang etnis Nusa tenggara.

Awalnya golongan muda tidak suka pada PPKI karena mereka beranggapan PPKI adalah badan yang dibentuk pemerintah Jepang yang sudah pasti dikira mendukung Jepang. Namun, PPKI adalah badan yang dibentuk khusus untuk mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan kemerdekaan itu tentunya memerlukan persiapan yang matang.

 D. Tugas PPKI

PPKI memiliki tugas yang sama dengan BPUPKI, Berikut adalah beberapa tugas dari PPKI:

1. Menyusun dan mengsahkan konstitusi
2. Menyusun dan mengsahkan dasar negara
3. Mempersiapkan pembentukan pemerintahan
4. Memperjelas wilayah yang berada di Indonesia


 E. Sidang-sidang Dalam Sejarah PPKI

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia berhasil diumumkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memindahkan kekuasaan dari Jepang ke Indonesia dan membentuk pemerintahan. Ketika membahas sejarah PPKI, kita tak bisa lepas dari berbagai sidang yang dilakukan oleh pergerakan ini untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Berikut ini adalah sidang-sidang yang pernah diadakan oleh PPKI:
  1. Sidang ke-1 PPKI

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat pertama di Pejambon. Sebelum rapat dimulai, Soekarno dan Moh. Hatta meminta KH Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Mr. Teuku Muhammad Hasan untuk membahas rancangan Undang-Undang Dasar yang telah disusun oleh Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.

Salah satu topik yang dibahas adalah kalimat "Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Pembahasan dipimpin oleh Moh. Hatta dan berlangsung selama 15 menit. Hasilnya, disepakati untuk menghapus kalimat "Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Sidang pertama PPKI yang diadakan pada 18 Agustus 1945 menghasilkan beberapa keputusan penting, yaitu:
 
a. Mengesahkan UUD 1945
Sidang pertama PPKI juga mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia, yang akan menjadi dasar hukum negara yang baru merdeka ini.

b. Menetapkan Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
Dalam sidang tersebut, PPKI memutuskan untuk menetapkan Soekarno sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.

c. Membentuk Komite Nasional
Sidang ini juga memutuskan untuk membentuk Komite Nasional Indonesia yang berfungsi sebagai badan yang membantu pemerintah dalam menjalankan pemerintahan sementara sebelum Dewan Perwakilan Rakyat terbentuk.

 2. Sidang Ke-2 PPKI
Pada tanggal 19 Agustus 1945, sehari setelah sidang pertama, PPKI mengadakan sidang kedua yang menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain:

Membentuk pemerintah daerah

Membentuk Komite Nasional Daerah

Membentuk 12 kementerian

Membentuk 4 menteri negara

Membentuk Tentara Rakyat Indonesia

Sidang Ke-3 PPKI
Kemudian, pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang ketiga yang menghasilkan keputusan-keputusan penting, di antaranya:

Menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)

Membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)

Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BPR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun