Mohon tunggu...
Rasya Hafidzan
Rasya Hafidzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa penasaran yang ingin mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Mengungkap Alasan di Balik Minimnya Video Game Berbahasa Indonesia

21 Juli 2024   18:54 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:08 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, berbagai bentuk hiburan seperti buku, musik, dan video game banyak berasal dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara barat lainnya yang mendominasi industri ini. Meski ada konten populer dari Asia seperti K-Pop dan K-Drama, dominasi barat tetap kuat. Dalam industri video game, banyak permainan yang awalnya berasal dari Jepang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk penyebaran global. Sayangnya, banyak wilayah, termasuk Indonesia, kesulitan memahami bahasa Inggris, yang mengurangi pengalaman bermain mereka. Sementara buku dan film sering diterjemahkan atau didubbing ke bahasa Indonesia, situasi berbeda terjadi pada video game.

Game yang beredar di Indonesia umumnya berbahasa Inggris atau Jepang, sehingga pemain harus memahami bahasa tersebut karena belum ada game yang secara resmi diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalaupun ada, biasanya itu merupakan terjemahan tidak resmi atau modifikasi dengan berbagai kendala. Di negara-negara Eropa seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugal, penerjemahan game adalah hal yang standar. Namun hingga kini, belum ada game besar yang diterjemahkan resmi ke dalam bahasa Indonesia, menyebabkan kesenjangan dalam akses dan pengalaman bermain bagi banyak gamer di Indonesia.

Ada beberapa faktor mengapa di dalam video game jarang sekali terlihat bahasa Indonesia baik dalam subtitle maupun dalam dubbing suara, berikut ini adalah penjelasannya.

Alasan Marketing

Developer game masih belum menganggap Indonesia adalah pasar yang menguntungkan. Berbeda dengan Korea, Jepang dan negara-negara Eropa lainnya yang menurut mereka bisa dianggap lebih menghasilkan uang. Mengapa? Karena meskipun populasi mereka setengahnya dari populasi Indonesia, mereka memberikan keuntungan yang lebih besar kepada developer dibandingkan Indonesia karena banyak dari mereka lebih memilih untuk membeli video gamenya secara legal melalui platform seperti Steam, Epic Games, dan sebagainya, yang kemudian developer game tersebut membuatkan dubbing atau subtitle dalam bahasa mereka sebagai tanda terima kasih karena telah memberikan keuntungan kepada developer game tersebut. 

Sementara di Indonesia, harga game legal masih sangat tinggi, sehingga jika para pemain ingin menghemat uang, mereka memilih untuk mengunduhnya secara ilegal. Menurut data dari Business Software Alliance, Indonesia menempati posisi ke-10 dalam hal pembajakan software secara global. Hal ini membuat para developer game tidak ingin menyia-nyiakan waktu mereka untuk membuat subtitle atau dubbing bahasa Indonesia karena mereka menganggap bahwa kita tidak memberikan keuntungan karena kita memilih cara yang ilegal.

Membutuhkan Banyak Referensi

Faktor selanjutnya adalah para developer game membutuhkan banyak referensi hanya untuk membuat satu subtitle dan dubbing bahasa Indonesia. Di Indonesia sendiri, industri sulih suara atau dubbing semakin hari semakin menurun karena masyarakat beranggapan bahwa industri tersebut tidak prospektif seperti industri lainnya, sehingga semakin sedikit orang yang ingin terjun ke industri ini, ditandai dengan menurunnya kualitas dubbing Indonesia. Hal seperti ini terjadi dalam pembuatan subtitle dan dubbing Indonesia dalam video game. Para developer harus mencari begitu banyak referensi dan perlengkapan yang sangat mumpuni dan juga perlu membangun rencana yang matang. 

Hal-hal tersebut tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit seperti untuk membeli alat, membayar orang, dan membuat struktur game yang bagus dengan proses yang memakan waktu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, para developer tidak perlu repot-repot melakukan hal seperti itu jika mereka tahu bahwa pasar Indonesia tidak memberikan keuntungan bagi mereka. Jadi mereka memilih untuk tetap mengandalkan negara-negara yang memberikan mereka  untung dan mulai mengembangkan video game mereka lebih baik lagi.

stack.com
stack.com

Jadi, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya membeli game secara legal dan mendukung industri lokal, Indonesia dapat menjadi pasar yang lebih menarik bagi para pengembang game internasional. Selain itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan di bidang sulih suara serta terjemahan dapat membantu meningkatkan kualitas dan ketersediaan game berbahasa Indonesia. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ke depannya semakin banyak game yang dapat dinikmati oleh gamer Indonesia dalam bahasa mereka sendiri, sehingga meningkatkan pengalaman bermain dan memperkuat industri game di tanah air.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun