Mohon tunggu...
Rasya Albero putrawan
Rasya Albero putrawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imbas Indonesa dalam Konflik Isalrel-Irak

5 November 2024   16:06 Diperbarui: 5 November 2024   16:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pada selasa malam 1 oktober 2024, langit israel ditutupi oleh misil misil yang dikirimkan iran. walau tidak ada korban jiwa dari tragedi tersebut tetapi israel mengalami kerugian yang sangat besar. banyak bangunan bangunan juga wilayah militer yang rusak akibat serangan itu. sementara itu israel juga mengancam untuk membalas perbuatan iran atas aksinya pada selasa malam tersebut.


perang ini dimulai karena serangan israel di lebanon yang semakin menggila. pemimpin dari jaringan pejuang dan delegasi iran yang berada di lebanon tewas karena serangan israel. Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan agresi Israel terhadap Hizbullah di Lebanon serta Gaza. Konflik yang semakin panas antara amerika serikat dan iran sedikit meresahkan karena dapat berdampak sangat luas.


Indonesia juga tidak bisa diam dari serangan ini. seperti yang kita tau iran adalah negara timur tengah yang menghasilkan minyak cukup banyak bagi dunia. keberlanjutan konflik ini juga bisa membuat ketidakstabilan ekonomi. salah satu nya harga bahan bakar minyak yang mungkin tidak akan stabil juga konflik ini diteruskan.


defisa indonesia juga akan sangat tinggi. akibat dari harga minyak yang bisa menaik sangat tinggi, tentunya pemerintah juga harus menaikkan anggaran APBN dan subsidi bahan bakar minyak hingga 50 triliun - 110 triliun. beban fiskal atau defisit fiskal yang sebelumnya APBN 2024 antara 2,3%-2,4%, defisit fiskalnya bisa jadi 2,8 %-2,9%. Kondisi tersebut dapat membuat para investor asing kabur karena karena mereka tidak yakin Indonesia dapat menekan defisit fiskal pada 2025.
Bunga di Indonesia juga bisa jadi naik karena harga-harga mulai naik dan inflasi meningkat.


Bank Indonesia bisa saja menaikkan suku bunga acuan. Ketika bunga tinggi, konsumsi masyarakat diharapkan menurun. Imbasnya, permintaan terhadap barang menurun dan peredaran uang berkurang. Sesuai hukum pasar, jika permintaan barang landai, harga akan cenderung merosot. Alhasil, tingkat inflasi juga bisa turun.


Konflik di Israel dan Iran sebenarnya sangat luas dan tidak hanya indonesia yang terkena dampak nya. Dampak dari konflik tersebut juga cukup mengkhawatirkan terutama bagi indonesia yang mayoritas warga nya masih mengandalkan BBM untuk kebutuhan sehari hari. 

Dampak tersebut juga dapat dicegah apabila pemerintah mengatasi inflasi di sektor lain agar dapat meredam dampak inflasi di sektor energi bagi masyarakat. Atau dengan mengurangi dampak inflasi dari luar negeri, dengan cara Pemerintah bisa mengidentifikasi produsen-produsen yang memiliki komponen impor tinggi dan dampak ekonominya besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun