Setelah Belanda menduduki kota Bagansiapi-api tidak lama kemudian tentara Belanda seterusnya telah pula menguasai Tanah Putih, maka Pemerintah Darurat RI yang tadinya berada di Tanah Putih dengan terpaksa pula pindah ke Sedinginan.
Aparat pemerintah Darurat R.I yang tiba di Sedinginan dari Tanah Putih adalah Bapak Abd. Latif, Bapak Mansyurdin, Polisi Kasiar dengan dua orang kawannya, Bapak Abdullah dari Pebean, Bapak intan pohan dari Kehutanan, Bapak Jamaluddin dan Bapak Umar.
Mengingat dari Tanah Putih ke Sedinginan dapat didatangi sewaktu-waktu melalui jalan darat, dikhawatirkan PDRI di Sedinginan juga akan diserang Belanda dalam waktu secepatnya melalaui darat, Oleh karenanya Bapak Mayor DI. Pandjaitan menginstruksikan atas nama PDRI, agar dibentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) Kewedanaan Bagan slapi-api di Sekeladi, karena jalan darat dari Tanah Putih atau dari Sedinginan ke Sekeladi belum ada.
Maka dibentuklah PDRI. Kewedanan Bagansiapi-api di Sekeladi dengan personil sebagai berikut:
Wedana : N. Y. Nainggolan
Wkl. Wedana : . Latief Efendy
Penerangan : Guru Mahidin
Kepala Polisi : Kaisar
Kepala pabean : Abdullah
Kepala Kehutanan : Intan Pohan