Sekolah kami dibuatkan sebuah bangunan bernama Rumah Sampah tempat dimana jika anak anak Sekolah SDN 1 GILI INDAH menemukan plastik bungkus jajan, botol plastik dan beberapa sampah non-organik lainya kecuali sampah organik mereka meletakkan nya di Rumah Sampah. Mereka memintaku dan ibuku untuk mengontrol Rumah Sampah.
Suatu hari saat hari Minggu kebiasaanku dan Kaila juga Maura setiap hari Minggu kami pergi ke Pantai untuk picnik. Kami biasanya pergi bersama dengan ibuku.Â
Hari ini saat kami ingin pergi ke Pantai, ibuku menyuruhku dan Kaila membawa karung untuk memungut sampah di Pantai. Hari ini Maura tidak ikut ke Pantai karena dia pergi ke Mataram.Â
Sesampainya di Pantai kami langsung memungut sampah yang ada di pinggir pantai. Selesai memungut sampah kami makan bekal yang kami bawa di rumah setelah itu kami mandi Pantai. Sepulang dari Pantai aku berbilas dan  meletakkan sampah yang kami pungut tadi di Rumah Sampah.
Hingga suatu hari Lemo dan Devi[donatur] memberiku tantangan berbuat kebaikan selama 30 hari dengan memberiku buku panduan. Selain berbuat kebaikan aku juga harus mengolah sampah setiap minggu.Â
Aku mulai berbuat kebaikan dan mengolah sampah. Caraku untuk mengolah sampah adalah dengan memilah sampah non-organik dan organik lalu sampah sampah non-organik seperti plastik dan bungkus deterjen aku cuci terlebih dahulu, lalu aku gunting dan dimasukan kedalam botol plastik, aku buat sebagai ecobrick.Â
Kegunaan ecobrick sangat banyak contohnya membuat ecobrick bisa mengurangi sampah plastik dan kemasan snack-snack juga bungkus deterjen yang telah dibuang dimanfaatkan kembali untuk mengurangi limbah domestik.
Ecobrick juga bisa dibuat sebagai kerajinan seperti kursi, meja, rak sepatu dan masih banyak lagi kegunaan ecobrick. Sedangkan botol plastik dan gelas plastik bisa dibuat kerajinan seperti kotak pensil, tabungan dan masih banyak lagi kerajinan yang bisa dibuat dari botol plastik dan gelas plastik.
Kertas bisa kita gunakan kembali contohnya kertas yang sudah digunakan kita daur ulang dengan cara mencetak kertas yang sudah terpakai. Hal itu bertujuan untuk menghemat kertas juga menghemat pohon pohon yang terpakai untuk membuat kertas. Kertas juga bisa kita jadikan kerajinan misalnya lampion, hiasan dinding, paper bag dan masih banyak lagi kerajinan yang bisa dibuat dari kertas.
Styrofoam walaupun tidak bisa terurai styrofoam juga bisa dibuat sebagai kerajinan tangan seperti aksesoris dari styrofoam, gantungan kunci, figuran dan masih banyak lagi yang bisa dimanfaatkan dari styrofoam.
Selain sampah non-organik ada juga sampah organik. sampah organik bisa kita olah menjadi kompos, caranya sisa-sisa sampah kulit buah, cangkang telur, dedaunan dan sampah organik lainnya, dimasukkan kedalam lubang dan disiram dengan sedikit air, setelah itu sampah sampah itu dicampurkan sampai merata. Begitulah cara membuat kompos dari sampah organik.
Kompos dari sampah organik bermanfaat bagi tumbuhan dan manusia. Kompos organik bermanfaat bagi tumbuhan karena bisa meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanaman.Â
Sedangkan manfaat kompos organik bagi manusia adalah, manusia tidak perlu lagi membeli pupuk apalagi pupuk kimia karena, pupuk kimia bisa berbahaya bagi tanaman dan tanah.Â
Selain digunakan sebagai kompos organik cangkang telur juga bisa digunakan untuk kerajinan misalnya bingkai foto dan masih banyak lagi kerajinan dari cangkang telur.Â
Pengolahan sampah organik menjadi kompos organik dan kerajinan dari sampah organik bertujuan untuk mengurangi limbah sampah organik di TPA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H