Mohon tunggu...
Rastiwati
Rastiwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1

Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Ley Vygotsky Dan Piaget Tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

17 Januari 2025   15:38 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori perkembangan sosial dan kognitif dari Lev Vygotsky dan Jean Piaget sangat berpengaruh dalam bidang psikologi pendidikan dan perkembangan anak. Meskipun keduanya memiliki pandangan yang berbeda mengenai cara perkembangan terjadi, keduanya sama-sama menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembentukan kognisi dan perilaku anak. Berikut penjelasan mengenai teori perkembangan sosial dan kognitif menurut kedua tokoh ini.

1. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Jean Piaget adalah seorang psikolog asal Swiss yang terkenal dengan teorinya tentang perkembangan kognitif anak. Piaget berpendapat bahwa anak-anak berkembang melalui serangkaian tahapan yang terstruktur dan universal dalam hal cara mereka memahami dunia. Menurut Piaget, kognisi berkembang melalui interaksi anak dengan lingkungan mereka dan proses adaptasi yang melibatkan dua konsep utama: asimilasi dan akomodasi.

 Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget

Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi dalam empat tahap utama:

1. Tahap Sensori-Motor (0-2 tahun):

   Pada tahap ini, anak belajar tentang dunia melalui indera dan tindakan motoriknya. Anak mulai memahami konsep objek yang ada secara permanen (object permanence), yaitu pemahaman bahwa benda tetap ada meskipun tidak terlihat. Tahap ini juga merupakan dasar bagi perkembangan kognitif lebih lanjut.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun):

   Anak mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir simbolis, seperti melalui permainan imajinatif dan bahasa. Namun, pada tahap ini, anak masih belum dapat melakukan operasi mental yang bersifat logis, seperti berpikir secara terbalik atau mempertimbangkan sudut pandang orang lain (egosentrisme). Anak juga kesulitan dalam memahami konsep konservasi, yaitu pemahaman bahwa kuantitas tetap sama meskipun bentuk atau penampilannya berubah.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun):

   Pada tahap ini, anak mulai dapat berpikir secara logis tentang objek dan peristiwa konkret. Mereka mulai mengerti konsep-konsep seperti konservasi, klasifikasi, dan urutan. Anak dapat melakukan operasi mental, tetapi hanya dengan objek yang konkret atau nyata. Pemikiran abstrak masih terbatas.

4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas):

   Anak memasuki tahap pemikiran abstrak, yang memungkinkan mereka untuk berpikir tentang konsep-konsep hipotetis, masalah moral, dan kemungkinan masa depan. Pemikiran mereka menjadi lebih sistematis dan logis, mampu berpikir secara deduktif dan induktif.

 Perkembangan Sosial dalam Pandangan Piaget

Piaget percaya bahwa perkembangan sosial anak sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif mereka. Ia berpendapat bahwa interaksi dengan teman sebaya merupakan faktor penting dalam perkembangan sosial anak. Melalui interaksi sosial ini, anak belajar tentang aturan, norma sosial, dan perspektif orang lain. Piaget menekankan bahwa perkembangan moral anak juga berkembang seiring dengan perkembangan kognitif mereka, terutama dalam hal kemampuan untuk memahami aturan dan moralitas.

Menurut Piaget, anak-anak pada awalnya memandang aturan sebagai sesuatu yang absolut, tetapi seiring bertambahnya usia dan kemampuan kognitif mereka berkembang, mereka mulai memahami bahwa aturan bisa bersifat fleksibel dan bisa dinegosiasikan dalam konteks sosial.

2. Teori Perkembangan Sosial dan Kognitif Lev Vygotsky

Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, memiliki pandangan yang sangat berbeda dari Piaget mengenai perkembangan kognitif. Vygotsky lebih menekankan peran penting interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Ia percaya bahwa pembelajaran adalah proses sosial yang terjadi melalui interaksi dengan orang lain, terutama dengan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih berkompeten.

 Konsep-Konsep Utama dalam Teori Vygotsky

1. Zona Perkembangan Proksimal (ZPD):

   Salah satu konsep terpenting dalam teori Vygotsky adalah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yaitu rentang antara tingkat perkembangan anak saat ini (kemampuan yang dapat dicapai secara mandiri) dan tingkat perkembangan potensialnya dengan bantuan orang lain. Vygotsky percaya bahwa pembelajaran yang efektif terjadi dalam zona ini, di mana seorang anak dapat mencapai tingkat kemampuan yang lebih tinggi dengan dukungan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berpengalaman. 

   ZPD menggambarkan pentingnya bantuan atau scaffolding, yaitu dukungan yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berkompeten untuk membantu anak menyelesaikan tugas yang lebih sulit dari yang bisa mereka lakukan sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, dukungan ini dapat dikurangi saat anak semakin mampu menyelesaikan tugas tersebut secara mandiri.

2. Peran Bahasa dalam Perkembangan Kognitif:

   Vygotsky menekankan bahwa bahasa adalah alat utama yang digunakan anak untuk berinteraksi dengan dunia sosial dan untuk mengembangkan pemikiran mereka. Ia berpendapat bahwa berbicara dengan diri sendiri (monolog internal) adalah bagian penting dalam proses berpikir anak, yang membantunya mengatasi tantangan dan memecahkan masalah. Dengan demikian, bahasa tidak hanya digunakan untuk komunikasi sosial tetapi juga sebagai alat kognitif untuk membangun pemahaman.

3. Internalisasi:

   Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial, dan ide-ide yang diajarkan oleh orang lain akan diinternalisasi oleh anak, menjadi bagian dari pemikiran mereka. Misalnya, anak yang belajar menghitung melalui bantuan orang dewasa pada awalnya akan membutuhkan bantuan, namun seiring berjalannya waktu, mereka dapat menginternalisasi keterampilan tersebut dan melakukannya secara mandiri.

 Perkembangan Sosial dalam Pandangan Vygotsky

Dalam pandangan Vygotsky, perkembangan sosial adalah inti dari perkembangan kognitif. Ia percaya bahwa pembelajaran adalah pengalaman sosial yang terjadi melalui interaksi dengan individu lain, terutama orang dewasa yang lebih berkompeten atau teman sebaya. Melalui interaksi ini, anak-anak dapat mengakses pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi daripada yang bisa mereka capai secara mandiri. 

Vygotsky juga menekankan bahwa budaya dan konteks sosial di mana anak tumbuh sangat mempengaruhi cara berpikir mereka. Misalnya, cara anak memecahkan masalah atau memahami konsep-konsep matematika dapat berbeda tergantung pada budaya di mana mereka dibesarkan.

3. Perbandingan Piaget dan Vygotsky

Meskipun Piaget dan Vygotsky sama-sama mempelajari perkembangan anak, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam pandangan mereka:

- Proses Pembelajaran: Piaget lebih menekankan pada perkembangan individu yang terjadi melalui proses asimilasi dan akomodasi, sementara Vygotsky lebih menekankan pada peran interaksi sosial dalam pembelajaran.

  

- Peran Sosial: Piaget melihat peran teman sebaya sebagai faktor penting dalam perkembangan sosial dan moral anak, tetapi Vygotsky melihat interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berkompeten sebagai faktor utama dalam perkembangan kognitif.

- Pentingnya Bahasa: Vygotsky memberi peran sentral pada bahasa sebagai alat utama dalam pembelajaran, sedangkan Piaget tidak menekankan peran bahasa dalam cara yang sama.

Secara keseluruhan, baik Piaget maupun Vygotsky memiliki kontribusi yang besar terhadap pemahaman kita tentang bagaimana anak-anak berkembang baik secara kognitif maupun sosial, meskipun dengan pendekatan dan penekanan yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun