Mohon tunggu...
rastiami
rastiami Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Transformasi Digital

30 Juni 2024   20:27 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bahasa. Dampak globalisasi meluas ke semua aspek kehidupan, termasuk penggunaan bahasa. Globalisasi membawa interaksi tanpa batas, baik dalam kehidupan nyata maupun dalam kehidupan virtual seperti media sosial. Bahasa Indonesia sebagai bagian dari budaya Indonesia rentan terpengaruh oleh arus globalisasi yang menghubungkan negara-negara secara lebih intensif. Perkembangan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia di era globalisasi menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang semakin cepat, bahasa asing semakin mudah masuk dan tersebar di masyarakat Indonesia.

        Contohnya yang lagi trend saat ini yaitu istilah bahasa 'jaksel'. Bahasa JakSel, mirip dengan bahasa gaul, populer di kalangan anak muda terutama di media sosial seperti Twitter dan Instagram. Kebiasaan mencampur Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dipengaruhi oleh tren globalisasi (Puspita, Kasih, & Wiedaningtyas, 2022). Meskipun pentingnya Bahasa Inggris dalam era teknologi, penggunaan campuran dua Bahasa ini sulit dihindari, terutama di media sosial yang memberikan kebebasan berekspresi. Kemampuan berbahasa Inggris dapat membantu memperluas relasi internasional dan bersaing dalam perkembangan teknologi. Anak muda yang menggunakan Bahasa JakSel sering merasa keren. Namun, perlu dipertimbangkan bahwa penggunaan berlebihan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari dapat mengakibatkan pelupakan terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa kelahiran. Untuk mencegah hal ini, penting untuk memperkuat penggunaan Bahasa Indonesia dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, mengingat minimnya budaya literasi di Indonesia.  

        Melalui kegiatan membaca, kita dapat memperkaya pemahaman dan makna dari sebuah tulisan. Kita perlu memilih dengan bijak untuk memastikan kemajuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak tergeser oleh tren Bahasa JakSel. Generasi Z cenderung lebih memilih kursus Bahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia, sehingga penting untuk memberikan perhatian lebih pada pemeliharaan dan penggunaan Bahasa Indonesia agar tidak pudar di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.

        Mencampuradukkan antara bahasa inggris dan bahasa Indonesia atau "bahasa jaksel" mulai muncul pada tahun 1950an seiring dengan pembangunan perumahan elite di kebayoran baru. Pada tahun 1948, ada pembangunan perumahan di kebayoran baru (yang dulunya di huni oleh penduduk asli) yang pada awalnya dibangun untuk semua kalangan tetapi justru di huni oleh kelompok elite urban yang mana isinya orang-orang berpendidikan dan kalangan atas. Pada periode 1950an para kelompok elite urban itu memandang masyarakat yang tidak berbahasa asing itu rendah dan menjadi sebuah pembeda diantara kelas-kelas sosial. Jadi pencampuran bahasa inggris dan Indonesia ini telah ada sejak tahun 1950an (Sanjani & Widyarta, 2024).

        Dampak positifnya adalah kemampuan bangsa Indonesia untuk lebih terbuka terhadap perkembangan internasional. Dengan menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, masyarakat Indonesia dapat lebih mudah berkomunikasi dengan dunia luar, memperluas wawasan, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi secara global. Selain itu, penguasaan bahasa asing juga dapat memberikan peluang kerja yang lebih luas, karena banyak perusahaan dan lembaga internasional membutuhkan tenaga kerja yang mampu berkomunikasi dalam bahasa asing.

        Namun, di sisi lain, perkembangan bahasa asing juga membawa dampak negatif terhadap bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa asing yang berlebihan dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu dan bahasa resmi negara. Hal ini dapat menyebabkan penurunan minat masyarakat dalam mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Selain itu, penggunaan bahasa asing yang dominan juga dapat merusak identitas budaya dan keberagaman bahasa di Indonesia.

Interaksi Masyarakat Dalam Era Digital

Di era globalisasi dan revolusi teknologi yang berkembang pesat, perubahan budaya dan interaksi sosial di berbagai lapisan masyarakat menjadi perhatian penting, masyarakat adat menjadi salah satu kelompok yang terkena dampak dari adanya perubahan (Mutaqin & Iryana, 2018; Widowati, 2014). Pengenalan teknologi digital, khususnya smartphone dan akses internet, telah mengubah secara mendasar cara masyarakat global berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Perubahan perilaku manusia akibat digitalisasi di hampir seluruh sistem kehidupan manusia semakin pesat, menuntut tercapainya kemudahan, kepuasan dan pengayaan dalam hidup (Afrizal 2020).

Sebelum perkembangan teknologi dan diperkenalkannya alat komunikasi digital dan Internet, prinsip komunikasi secara langsung menjadi pola hubungan manusia dalam masyarakat. Masyarakat ini sangat menghargai perjumpaan secara tatap muka, musyawarah dan perilaku beradab dan berbudi pekerti yang luhur. Prinsip yang sama juga berlaku pada keluarga, dimana orang tua memberikan nasehat dan petunjuk langsung kepada anaknya, tanpa perantara alat komunikasi. Namun, dengan munculnya smartphone dan Internet, pola hubungan ini telah berubah. Namun demikian masyarakat tersebut masih memiliki peluang untuk mengintegrasikan teknologi ini secara bermakna dan bijak. Dengan tetap menjaga nilai komunikasi dan nasihat langsung, mereka dapat menyatukannya dengan manfaat teknologi untuk berkomunikasi dengan orang-orang di luar wilayah mereka dan menjaga hubungan jarak jauh (Tiara Polyana ; 2023).

Tetapi dalam hal ini, penggunaan smartphone dan teknologi modern tidak berujung pada rusaknya nilai-nilai budaya dan kebiasaan masyarakat secara global. Penggunaan smartphone ditujukan untuk memperkaya cara berkomunikasi, dengan tetap menjaga prinsip interaksi sosial yang mengakar dalam interaksi masyarakat. Orang-orang masih lebih memilih komunikasi langsung ketika mereka perlu mendiskusikan topik penting  atau menjaga hubungan sosial yang lebih dalam. Oleh karena itu, perkembangan teknologi dan pola komunikasi modern terus berkaitan erat dengan keberlangsungan nilai-nilai budaya yang mengutamakan pertemuan tatap muka dan interaksi tatap muka dalam membangun hubungan sosial yang lebih dalam dan bermakna.

Dalam hal ini setelah munculnya  perkembangan era digital telah mengubah pola perilaku sosial, seperti cara kita berbelanja, bekerja, dan mengakses informasi. Kemajuan dalam e-commerce juga telah mengubah lanskap ritel global, menjadikannya lebih mudah, cepat, dan nyaman bagi konsumen untuk berbelanja online. Di dunia kerja, teknologi digital telah memfasilitasi mobilitas karier, memungkinkan individu  bekerja dari jarak jauh dan berkolaborasi secara virtual Hal ini berdampak besar pada struktur pasar tenaga kerja dan bentuk-bentuk pekerjaan tradisional. Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi digital dapat mempengaruhi pola interaksi sosial dalam konteks pendidikan, hiburan, dan kehidupan budaya. Pembelajaran jarak jauh, kursus online, dan platform pembelajaran mandiri  menjadi semakin populer, menjadikan pendidikan  lebih mudah diakses oleh orang-orang di seluruh dunia. Di bidang hiburan, platform streaming dan konten digital telah mengubah cara kita mengonsumsi media dan budaya pop, sehingga memungkinkan akses yang lebih fleksibel dan personal hal ini memunculkan pola pertukaran budaya baru yang lebih beragam dan terfragmentasi, meskipun adanya perkembangan digital telah membawa banyak manfaat dan peluang, penting untuk menyadari bahwa revolusi digital juga memiliki tantangan dan risiko. Ketimpangan akses terhadap teknologi antar negara dan kelompok sosial masih menjadi masalah serius dan dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun