Mohon tunggu...
Penulis Jalanan
Penulis Jalanan Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Semoga kalian terhibur dengan artikel-artikel yang saya buat di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Financial

Membahas Seputar Reksadana, Instrumen Investasi buat Pemula

13 Agustus 2021   10:10 Diperbarui: 13 Agustus 2021   10:20 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kedua ada yang nama Reksadana Obligasi. Untuk yang ini adalah tipe investasi Medium yang artinya keuntungan dan resikunya lebih tinggi dari deposito dan lebih rendah dari Saham. Isinya adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara maupun oleh swasta

Yang ketiga ada jenis Reksadana Saham. Ini adalah contoh investasi High Risk High Return, resiko dan juga return yang ditawarkannya hampir setara dengan saham individual

Dan tipe yang terakhir adalah tipe reksadana Campuran. Dari namanya sudah bisa diketahui bahwa Reksadana ini adalah campuran dari ketiga atau salah dua dari jenis reksadana diatas, untuk return yang dihasilkan juga tergantung dari instrumen apa yang mendominasi reksadana tersebut

Setelah kalian mengetahui jenis-jensi Reksadana, mari kita membahas tentang prinip kerja reksadana, mengapa reksadana ini selalu di rekomendasikan bagi yang ingin investasi saham namun masih takut-takutan?

Analogi ini sebenarnya gue dapat dari video youtube nya bang radit yang membahas tentang reksadana, tapi disini gue bakal menjelaskan dengan bahasa gue sendiri

Kita semua tahu bahwa saham di jual di sebuah pasar yang bernama Bursa Efek, sekarang kita anggaplah Bursa Efek itu semacam supermarket dengan saham-saham adalah produk yang di jual didalam supermarket tersebut

Anggaplah Tono ingin membuat sebuah pisang goreng (dapat diartikan sebagai sebuah portofolio saham). Tapi kendalanya adalah si Tono ini cuma punya uang Rp.50.000 yang dimana itu kurang untuk membeli bahan-bahan membuat pisang goreng tersebut. Dengan rasa kecewa pun dia mengurungkan dirinya membeli bahan (saham individual) di pasar itu

Di saat perjalanan pulang, dia ketemu nih sama penjual gorengan yang menjual aneka gorengan termasuk pisang goreng. Nah kang gorengan inilah yang kita analogi kan sebagai Manajer Investasi. Disini kita bisa langsung membeli pisang goreng (portofolio) dengan harga hanya Rp 50.000 atau bahkan kurang. Namun di sisilain, tentu saja penjual ini mengharapkan keuntungan dari hasil penjualannya itu, keuntungan inilah yang bisa disebut "expense ratio' yang dimana manajer investasi akan mengambil keuntungan dari return yang kita peroleh dalam reksadana. Persentase return yang diperlakukan juga berbeda di tiap-tiap produk investasi

Nah, sudah mulai paham kan tentang reksadana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun