Dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat, cara media memberikan berita serta informasi kepada khalayak pun turut berkembang seiring berjalannya waktu.Â
Bila pada tahun 90-an portal berita daring hanya berupa teks, saat ini portal berita juga dapat menyajikan berita dengan bentuk lainnya sebagai pelengkap dan mempermudah pembaca, seperti audio dan visual. Karakteristik media seperti ini dikenal dengan istilah Multimedia Journalism.
Multimedia sendiri diambil dari kata multi yang berarti banyak dan media yang berarti perantara, sehingga dapat ditarik makna bahwa multimedia merupakan gabungan dari beberapa unsur seperti teks, grafik, suara, video, hingga animasi.Â
Mark Deuze (dalam Kurniawati, 2013) mendefinisikan Multimedia Journalism sebagai cara media dalam mempresentasikan berita melalui portal berita daring dengan menggunakan dua media atau lebih.Â
Selain itu menurutnya presentasi berita seperti itu juga dapat mempermudah pembaca atau konsumen karena berita yang terintegrasi dengan berbagai media, seperti situs, radio, televisi dan hubungan horizontal antar media lainnya.
Dalam Kurniawati (2013) pun disebutkan bahwa multimedia journalism muncul dari adanya desakan jurnalis foto, dimana mereka ingin menampilkan karya foto dokumenter sehingga memberi dampak positif bagi dunia dan keinginan untuk menghasilkan konten yang menonjolkan kualitas jurnalisme yang dapat menarik perhatian masyarakat.
Para khalayak media massa yang pada dasarnya telah terbiasa dengan pola konsumsi media secara multitasking pun telah mampu mengonsumsi informasi dari beberapa media dalam waktu yang bersamaan, sehingga kebiasaan ini juga menjadi faktor yang mendorong beberapa media mulai menerapkan multimedia journalism.
Kini, konten-konten mereka dapat kita akses melalui situs resmi mereka (nationalgeographic.com). Dengan mengakses situs resminya, para khalayak langsung disuguhkan dengan berita-berita terbaru dan beberapa konten pilihan mereka lengkap dengan foto yang menarik.Â
Pilihan berita tersebut pun diberikan kategori sehingga semakin mempermudah pembaca dalam memilih konten berita seperti apa yang ingin mereka baca.
Selain itu, dalam situs resminya National Geographic pun memberikan akses bagi para pengunjung situs mereka untuk menonton konten jurnalistik mereka dengan bentuk video.Â
Saat membaca konten, khalayak juga disuguhkan slideshow berisi foto-foto seputar konten berita terkait. Di akhir berita pun pembaca langsung disuguhkan berita lain yang termasuk dalam kategori berita yang sama dengan berita yang telah dibaca sebelumnya.
Walaupun begitu, dilansir melalui kominfo.go.id, hanya 100 portal berita online yang terverifikasi di antara 43 ribu portal berita lainnya di Indonesia.Â
Persaingan yang semakin ketat menyebabkan masing-masing perusahaan media yang ingin memiliki ciri multimedia journalism untuk semakin kreatif dalam mempresentasikan produk berita mereka dan memaksimalkan penggunaan media lain dalam melengkapi produk berita tersebut, seperti dengan menggunakan foto, video, audio, animasi, dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H