Aktivitas pencak silat juga syarat akan aturan yang mengatur setiap aktivitas yang akan dilakukan, seperti aturan dalam memulai kegiatan, berpakaian, dan berdoa. Aturan inilah yang menjadikan anak mengenal dan terbiasa akan kedisiplinan dari aktivitas pencak silat. Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Sebagian besar latihan pencak silat melibatkan gerakan-gerakan fisik, seperti peregangan dan latihan kekuatan. Dengan demikian, salah satu tujuan utama pencak silat adalah meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan secara keseluruhanÂ
Secara garis besar, manfaat mempelajari bela diri adalah mengembangkan disiplin dan kemandirian. Peneliti menemukan, beladiri bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan anak secara keseluruhan, termasuk hal akademis, sosial, dan emosional. Kegunaannya sejalan dengan gerakan latihan yang mengarah pada sikap sportivitas, saling menghargai sesama teman latih-tanding dan rendah hati. Selain itu, pencak silat juga mampu meningkatkan rasa percaya diri, melatih ketahanan mental, melatih keuletan dan mampu mengembangkan kewaspadaan diri dari lingkungan sekitar. Selain dapat berprestasi dan memperoleh manfaat kebugaran, pesilat yang belajar pencak silat ditanamkan nilai karakter positif antara lain disiplin, cinta tanah air, iman dan taqwa, berjiwa kemanusiaan, saling menghormati, berbakti kepada orang tua dan guru, dan sebagainya.Â
Sikap dasar dalam melatih pesilat pemula dapat di bagi menjadi:Â
(1) sikap berdiri tegak,
 (2) sikap berdiri kuda-kuda,Â
(3) sikap duduk, danÂ
(4) sikap pasang.Â
1. Sikap Berdiri Ada tiga sikap berdiri dalam pencak silat, antara lain : sikap berdiri tegak, sikap berdiri kuda-kuda, dan sikap pasang.
Nilai luhur dalam pencak silat dikembangkan empat aspek dalam satu kesatuan,yaitu: aspek spiritual, aspek seni gerak, aspek beladiri, dan aspek olahraga. Dalam empat aspek tersebut terdapat makna yang terkadung didalamnya. Adapun makna yang terkandunga adalah pengendalian diri, gerakan seni, dan sportifitas. Â