Mohon tunggu...
Rassya FaniNursaidah
Rassya FaniNursaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

- Rassya Nur Atika - Fani Desiviana - Nursaidah

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Menyalahkan Anak Karena Perbuatannya, Bisa Saja Terjadi Karena Diri Kita sebagai Orangtua

9 Desember 2023   08:29 Diperbarui: 9 Desember 2023   08:35 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam fase perkembangan, remaja mengalami banyak tantangan dalam menjalani kehidupan, baik dalam diri maupun di luar diri terutama di lingkungan sosial.

Tahukah, kawan? Linda L. Davidoff (1991) mengemukakan perilaku agresif remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

Faktor biologis yang mempengaruhi perilaku agresif yaitu gen, sistem otak, dan kimia darah.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku agresif remaja yaitu kemiskinan, aninomitas, amarah, pengaruh kelompok teman sebaya, dan bentuk pendisiplinan yang keliru.

Dibalik perilaku agresif remaja, terkadang tersimpan berbagai cerita pribadi yang membuat seorang anak mengalami tekanan dan kurangnya percaya diri dalam pembelajaran sehingga para remaja melampiaskannya dengan cara mengancam siswa lain agar siswa yang diancam menuruti kemauan yang diinginkan, bisa juga dengan cara diam-diam melanggar aturan di sekolah dengan merokok dan mabuk.

Agresif berasal dari kata "agresi" merupakan kecenderungan perilaku yang diniati untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik verbal maupun psikologis. Sofyan S. Wilis (2010:121) mengemukakan pendapat agresif adalah hasil dari proses kemarahan yang memuncak dan bertujuan untuk menyakiti orang lain.

Dari pernyataan diatas tadi dapat kita simpulkan bahwa agresif adalah suatu perilaku yang ditunjukkan siswa yang bertujuan unuk melukai, menyakiti dan merugikan orang lain, baik secara verbal, fisik, maupun merusak harta benda yang menyebabkan luka fisik maupun psikis orang lain.

Faktor Penyebab Perilaku Agresif (Antecendent).

Menurut Andi Mapiere (2000:98) faktor-faktor yang menjadi penyebab agresif meliputi:

Kondisi pribadi remaja yaitu kelainan yang dibawa sejak lahir baik fisik maupun psikis, lemahnya kontrol diri terhadap pengaruh lingkungan, kurang mampu menyesuaikan diri terhadap pengaruh lingkungan, kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kurangnya dasar keagamaan

lingkungan rumah dan keluarga yang kurang memberikan kasih sayang dari perhatian orang tua sehingga remaja mencarinya dalam kelompok sebayanya, kurangnya komunikasi dengan anggota keluarga, status ekonomi keluarga yang rendah, ada penolakan dari ayah maupun ibu, serta keluarga yang kurang harmonis.

Lingkungan masyarakat yang kurang sehat, seperti kurangnya fasilitas Pendidikan pada masyarakat, kurangnya pengawasan terhadap remaja serta pengaruh norma-norma baru yang ada di luar.

Lingkungan sekolah, seperti kurangnya fasilitas pendidikan sebagai tempat penyaluran bakat dan minat remaja, kurangnya perhatian guru, tata cara disiplin yang terlalu kaku atau norma-norma pendidikan yang kurang diterapkan

Beberapa saran untuk mencegah agresif pada anak yaitu sebagai berikut:

Diharapkan kepada orang tua agar sebisa mungkin menghindari kekerasan dan mempertontonkan di depan anak agar tidak berdampak buruk terhadap anak. Sebagai orang tua juga diharapkan untuk mendidik anak dengan baik, membekali anak dengan nilai-nilai agama dan selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua juga harus selalu mengawasi lingkungan sehari-hari anak.

Diharapkan pada pihak sekolah, agar selalu mengawasi siswa di sekolah, dan membuat peraturan dan menindak tegas siswa yang terkait dengan perilaku agresif pada siswa.

Diharapkan kepada guru dan wali kelas untuk sangat memperhatikan siswa di sekolah, seperti tingkah laku siswa dan lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswa, serta memberikan pembinaan terkait dengan dampak agresi.

Jika anak berlaku agresif, maka yang harus kita lakukan adalah:

Bersikap tenang dan tegas.

Bawa anak ke tempat yang lebih tenang

Berikan empati kepada anak

Ajak anak melakukan hal yang membuat mereka tenang.

Ajak anak mengenali bentuk sebab akibat, agar anak paham apa yang ia lakukan kepada orang lain.

Gimana, kawan? Udah tau kan penyebab dan cara kita mengatasi anak yang berlaku agresif? Jangan lupa mempraktekannya ya ketika anak mulai memberi tanda-tanda agresif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun