Lalu suasana, di sekolah lingkungan didesain khusus untuk pembelajaran sehingga siswa akan mudah mendapatkan fokus pada saat kegiatan berlangsung. Sementara rumah yang biasanya dipakai untuk beristirahat setelah pulang sekolah, lalu kini dipakai penuh untuk kegiatan pembelajaran akan membuat siswa mudah lelah sehingga membuyarkan fokus siswa dalam belajar.Â
Suasana rumah yang monoton akan memberikan rasa bosan bagi siswa, sementara disekolah ia dapat  beraktivitas bersama teman-temannya seperti bermain bola atau melakukan kegiatan ekstrakulikuler. Kemudian siswa mengeluhkan bahwa pembelajaran daring dirasa  lebih berat karena beban tugas yang diberikan selama pandemi bertambah banyak. Kelebihan beban kerja ini yang memicu terjadinya stress pada siswa. Stress berkepanjangan yang dirasakan siswa akibat pembelajaran daring berpotensi mengakibatkan burnout syndrome jika stress pada siswa tidak diatasi dengan baik.
C. Â Apa dampak Burnout Syndrome pada siswa?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, seseorang yang mengalami burnout syndrome akan menjadi kehilangan semangat atau putus asa, pesimis, produktivitas menurun, sulit berkonsentrasi, melakukan kesalahan dalam pekerjaan, apatis, mudah marah kepada teman atau keluarga, mudah letih, tidak mau menerima perubahan dan kehilangan kreativitas.
Jika siswa sudah mengalami burnout syndrome, materi yang dipelajari tidak akan masuk ke dalam otak secara maksimal bahkan tidak akan masuk sama sekali. Terjadi penurunan capaian yang rendah sehingga siswa merasa tidak berdaya dan akan selalu merasa bahwa tugas  yang diberikan berat,  tidak mampu dikerjakan, dan terasa sulit.
D. Bagaimana Cara Mengatasi Burnout Syndrome pada siswa di masa pandemi covid-19?
Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi burnout syndrome, yaitu;
- Istirahat sejenak selama 10-30 menit sebelum kembali melakukan aktivitas.
- Belajar dengan metode yang bervariasi sehingga tidak dirasa  monoton.
- Siswa dapat melakukan hobi yang disukai.
- Mengadakan perubahan fisik diruang belajar dan menciptakan ruang belajar yang nyaman.
- Menciptakan suasana baru dilingkunan belajar.
- Melakukan rekreasi dan hiburan
- Berjalan-jalan sebentar di dalam rumah atau disekitar komplek.
- Siswa  dianjurkan untuk makan-makanan yang bergizi dan beristirahat dengan cukup.
- Membuat time schedule yang baik.
- Memberikan apresiasi terhadap diri sendiri, contohnya dengan membeli barang yang disukai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H