Mohon tunggu...
Raisa Putri Herjayanti
Raisa Putri Herjayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang sedang KKN

Hi saya mahasiswa semester 6 Pendidikan Teknik Arsitektur di Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cara Mengatasi Burnout Syndrome pada Siswa akibat Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

26 Juli 2021   23:58 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:01 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Lalu suasana, di sekolah lingkungan didesain khusus untuk pembelajaran sehingga siswa akan mudah mendapatkan fokus pada saat kegiatan berlangsung. Sementara rumah yang biasanya dipakai untuk beristirahat setelah pulang sekolah, lalu kini dipakai penuh untuk kegiatan pembelajaran akan membuat siswa mudah lelah sehingga membuyarkan fokus siswa dalam belajar. 

Suasana rumah yang monoton akan memberikan rasa bosan bagi siswa, sementara disekolah ia dapat  beraktivitas bersama teman-temannya seperti bermain bola atau melakukan kegiatan ekstrakulikuler. Kemudian siswa mengeluhkan bahwa pembelajaran daring dirasa  lebih berat karena beban tugas yang diberikan selama pandemi bertambah banyak. Kelebihan beban kerja ini yang memicu terjadinya stress pada siswa. Stress berkepanjangan yang dirasakan siswa akibat pembelajaran daring berpotensi mengakibatkan burnout syndrome jika stress pada siswa tidak diatasi dengan baik.

C.  Apa dampak Burnout Syndrome pada siswa?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, seseorang yang mengalami burnout syndrome akan menjadi kehilangan semangat atau putus asa, pesimis, produktivitas menurun, sulit berkonsentrasi, melakukan kesalahan dalam pekerjaan, apatis, mudah marah kepada teman atau keluarga, mudah letih, tidak mau menerima perubahan dan kehilangan kreativitas.

Jika siswa sudah mengalami burnout syndrome, materi yang dipelajari tidak akan masuk ke dalam otak secara maksimal bahkan tidak akan masuk sama sekali. Terjadi penurunan capaian yang rendah sehingga siswa merasa tidak berdaya dan akan selalu merasa bahwa tugas  yang diberikan berat,  tidak mampu dikerjakan, dan terasa sulit.

D. Bagaimana Cara Mengatasi Burnout Syndrome pada siswa di masa pandemi covid-19?

Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi burnout syndrome, yaitu;

  • Istirahat sejenak selama 10-30 menit sebelum kembali melakukan aktivitas.
  • Belajar dengan metode yang bervariasi sehingga tidak dirasa  monoton.
  • Siswa dapat melakukan hobi yang disukai.
  • Mengadakan perubahan fisik diruang belajar dan menciptakan ruang belajar yang nyaman.
  • Menciptakan suasana baru dilingkunan belajar.
  • Melakukan rekreasi dan hiburan
  • Berjalan-jalan sebentar di dalam rumah atau disekitar komplek.
  • Siswa  dianjurkan untuk makan-makanan yang bergizi dan beristirahat dengan cukup.
  • Membuat time schedule yang baik.
  • Memberikan apresiasi terhadap diri sendiri, contohnya dengan membeli barang yang disukai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun