Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Danau Ranau, Indah Alamnya Juga Terkenal Buah Alpukatnya

26 Februari 2024   11:26 Diperbarui: 28 Februari 2024   19:30 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Alpukat Asli Ranau milik pak Wagiran (dokumentasi Rasna)

Pada kesemapatan ini saya menceritakan kedatangan saya ke lumbok seminung karena rasa penasaran saya ingin tahu usaha buah alpukat yang saat ini sangat terkenal dengan tanaman alpukat lokal yang sangat unggul.

Buah Alpukat Asli Ranau milik pak Wagiran (dokumentasi Rasna)
Buah Alpukat Asli Ranau milik pak Wagiran (dokumentasi Rasna)
Saya mendatangi salah satu petani alpukat yang telah berhasil dengan sistem sambung namannya pak Wagiran.

Awal mula pak Wagiran menekuni berkebun alpukat akibat dari beberapa kali usaha selalu gagal, bahkan sudah beberapak kali pindah tempat namun tetap gagal.

Pada suatu saat pak Wagiran belajar kepada temannya yang sedang menanam alpukat, berkat kebaikan temannya pak Wagiran di ajarkan cara budidaya alpukat mulai cara menyemai sampai berbuah.

Namun pada awal panen pak Wagiran kurang merasa puas karena tanaman alpukat pak Wagiran bibitnya berasal dari biji sehingga ketika berbuah kurang memuaskan dan buahnya tidak seragam.

Berkat ketekunan dan banyak belajar serta selalu bertanya tentang budidaya tanaman alpukat dengan sistem sambung, maka sejak dari itu pak Wagiran memulai menerapkan sistem sambung dikebunnya.

Tanaman alpukat dikebun pak Wagiran berangsun angsur  ditembang untuk dipelihara tunasnya, setelah umur 3 bulan maka pak Wagiran mulai menyambung alpukatnya.

Yang menjadi permasalahan pak Wagiran adalah ditempatnya belum ada bibit unggul, namu dengan kekeratifnya dan keuletan pak Wagiran memilih bibit alpukat lokal yang dianggap unggul disekitanya yang berbuah baik dan berbuah sepanjang tahun.

SISTIM SAMBUNG ALPUKAT ALA PAK WAGIRAN.

1. Menebang tanaman alpukat yang sudah ada.

Pohon alpukat yang sudah berbuah namun produksinya kurang baik lalu dilakukan pemotongan caranya yaitu pohon alpukat ditebang tingginya kurang lebih satu meter dari permukaan tanah, usahakan pada bagian potongan permukaannya agak miring sekitar 2-5 derajat dengan tujuang supaya air hujan tidak mengendap dibekas potongan. 

Tunggul alpukat dibiarkan selama 2-3 bulan atau sampai tunggul tersebut bertunas, lalu dilakukan selektif tunas yang akan disambung, tunas yang tumbuh biasanya banyak untuk memilihknya dibiarkan yang hidup 2-3 tunas saja tergantung berapa yang akan kita sanbung.

Untuk pemeliharaan tunas pada tunggul usahkan dilakukan penyemprotan dengan pestisada atau fungisida untuk menghindari gangguan hama dan penyakit.

2. Pengeratan tunggul alpukat

Tunggul alpukat yang sudah tumbuh tunas sekitar 15-30 hari tergantung pada kesuburan tanah, tanah yang subur tunas akan cepat keluar begitu sebaliknya tanah yang kurang subur akan lambat keluar tunasnya, untuk tanah yang kurang subur bisa dirangsang dengan pemberian pupuk kompos pada tunggul yang sudah ditebang.

Tunas yang sudah tumbuh dan dipelihara 2-3 tunas, lalu pada bagian batang dilakukan pengeratan pada tiap-tiap tunas caranya batang disayat dengan menggunakan pisau mulai dari bagian atas sampai permukaan tanah.

tujuannya nanti ketika pohon sudah tumbuh besar pohon alpukat mengembang dan tumbuh besar, sedangkan pada awal penyayatan tujuannya untuk memfokuskan nutrisi pada masing-masing tunas.

Topworking ala pak Wagiran (dokumentasi Rasna)
Topworking ala pak Wagiran (dokumentasi Rasna)

3. Cara menyambung Alpukat

Penyambungan alpukat pada pada tunggul (top working) yang dilakukan oleh pak Wagiran yaiut dengan dua cara :

a. Top working (TW) Langsung

Sistem TW yang dilakukan secara langsung dilakukan pada pohon alpukat yang baru ditebang, namun ukuranya pohon alpukat yang berukuran sedang kira-kira pohon tersebut berumur 1-5 tahun. 

Cara menyambungnnya yaitu : lakukan penyatanan pada kulit bagian atas kurang lebih 2-3 cm, lalu sayat etres yang sudah disaipkan sesuai dengan sayatan pada tunggul, setelah itu entres disisipkan pada batang alpukat lalu di ikat dengan menggunakan tali platik, setelah beres lalu disungkup dengan kantong platik ikat hingga rapat jangan sampai ada udara yang keluar.

Untuk menghindari kegagalan, satu batang tunggul alpukat bisa dibuat 2-4 tempelan, entres bisa ditempel di empat bagian lalu di ikat secara bersamaan lalu disungkup.

Sambungan akan berasil apa bila setelah 15-30 hari enters kelihatan hijau dan mulai mengeluarkan tunas baru. Apabila gagal enters akan berwarna hitam dan mengering. 

Setelah sambungan mengluarkan tunas baru kurang lebih 1-1,5 sungkukup dibuka. Tetapi kalau menggunakan plastik khusus sambung dengan cara dililitkan, tunas akan keluar dan plastiknya akan pecah sendiri. Setelah umur kurang lebih 2 bulan barulah seluruh lilitan dibuka.

b. Top working (TW) tidak langsung

Pohon alpukat yang akan di TW setelah dilakukan pemotongan dibiarkan bertunas, setelah tunas berumur 2-3 bulan baru dilakukan penyambungan caranya potong tunas kurang lebih 5-10 cm dari pangkal tunas, lalu tunas dibelah dua dengan ukuran 2-3 cm lalu enters yang sudah disipkan bagian bawahnya dilancipkan sesuai dengan panjang batang bawah, lalu entres dimasukan, lalu di ikat dengan tali plastik lalu disungkup, sama seperti pada topworking langsung.

Penyabungan tunas juga bisa dilakukan 2-4 tunas sesuai dengan ke inginan. Sambungan akan hidup apabila 15-30 hari enters kelihatan hijau dan mengeluarkan tunas baru. Perlakuan antara TW langsung dan TW tidak langsung hampir sama sampai tunas tumbuh dengan baik.

Hasil Topworking ala pak Wagiran (dolumentasi Rasna).
Hasil Topworking ala pak Wagiran (dolumentasi Rasna).

ANALISIS USAHA ALPUKAT PAK WAGIRAN

Pak Wagiran memilik 250 batang alpukat yang ditanam pada lahan kebun seluas satu hektar. Dari 250 batang yang sudah berproduksi sekitar 100 batang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun