Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknik Melakukan Kegiatan Geotagging dan Cara Membuat Peta Hasil Geotagging

19 Februari 2024   14:25 Diperbarui: 19 Februari 2024   15:02 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Geotagging digapoktan laksana jaya (dokumen Rasna).

Pelaksanaan kegiatan geotagging pada tanaman hasil kegiatan Unit Percontohan Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UP UPSA) digapoktan laksana jaya dilakukan pada akhir kegiatan. Pelaksanaan geotagging pada kegiatan UP UPSA dimaksudkan untuk mengetahui tanaman yang telah ditanam pada kegiatan tersebut.

Pelaksaan geotagging dilakukan berdasarkan ketentuan dari penerintah sebagai penyokong kegiatan ada yang dilakukan secara acak (random) ada yang keseluruhan, secara kebetulan kegiatan geotagging digapoktan laksana jaya diminta 100% artinya seluruh bibit yang sudah ditanam harus seluruhnya digeotagging. 

Untuk menjaga data hasil geotagging supaya akurat dan bisa dipetanggung jawabkan maka pelaksanaan geotagging dilaksanakan oleh lembaga independen. Salah satu lembaga independen yang ditunjuk untuk melakukan geotagging pada kegiatan UP UPSA digapoktan laksana jaya oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Lampung.

Tenik pengambilan data geotagging pada bibit tanaman yang ditanam pada kegiatan UP UPSA sebagai berikut :

Langkah ke Satu

Pastikan aplikasi open camera telah terinstall pada handphon android yang akan digunakan atau kalau belum ada terlebih dahulu mendownload diplay store klik open camera lalu install. Kemudian buka settings lalu ceklis pada sistem koordinat, tanggal, nama kegiatan, nomor index, ketinggian tempat dan tingkat akurasi (Estimated position error).

Langkah ke dua

Sebelum mengambil data photo dan koordinat pastikan tingkat akurasi estimated position error (epe) sudah tepat, jangan lebih dari 3 meter atau maksimal 5 meter. Posisi berdiri ketika mengambil photo usahakan tidak jauh dari objek minimal 0,5 meter, lalu posisi harus sama pada setiap pengambilan photo, misalnya posisi objek petama menghadap ke arah untara lalu objek kedua dan seterusnya juga harus menghadap ke arah utara.

Langkah ke tiga

Untuk  menghindari kesalahan objek yang terekam dua kali maka disarankan untuk membuat alat bantu seperti ajir dengan ukuran kurang lebih 25 cm, sertiap objek yang sudah diphoto atau terekam lalu dikasih tanda dengan menancapkan ajir. Lakukan itu sampai objek selesai.

Langkan ke lima

Untuk menghindari data hilang atau terhapus data hasil rekaman dipindah ke eksternal data masukan ke plasdisk atau save dilaptop. Usahakan penyimpanan data dilakukan setiap hari. Biasanya untuk menyelesaikan perekaman dilapangan dengan objek banyak memerlukan waktu yang cukup lama, misalnya perekam objek bibit alpokat 2.000 batang memerlukan waktu 5 hari oleh satu orang dibantu satu orang sebagai pemberi tanda, berati memerlukan HOK 10 hari. Setelah selesai perekaman pastikan data semua sudah tersimpan baik dimemori handphon maupun di ekstenal.

Data Hasil Geotagging berupa phota dan titik koordinat (dokumentasi Rasna).
Data Hasil Geotagging berupa phota dan titik koordinat (dokumentasi Rasna).

CARA MEMBUAT PETA HASIL KEGIATAN GEOTAGGING 

Langkah ke satu 

Buka aplikasi arcgis dilapotap lalu open project apabila sudah ada projectnya atau buat baru dengan cara klik file lalau pilih new project. Setelah di buka pastikan sistem koodinat sudah sisuaikan caranya klik layer klik propertis klik coordinate system pilih UTM pilih WGS 1984 klik southern hemisphere pilih zona disuaikan dengan lokasi kita berada, contoh WGS 1984 UTM Zone 48 S karena posisi kegiatan geotagging dilaksana jaya berada di zona 48 S lalu klik OK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun