Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Teknik Pembuatan Saluran Pembuangan Air (SPA) sebagai Upaya Konservasi Tanah

27 Januari 2024   08:03 Diperbarui: 27 Januari 2024   08:11 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saluran Pembuangan Air (SPA) saat ini sudah banyak dilupakan atau sudah tidak dibuat lagi dilokasi-lokasi perkebunan kopi. Saluran pembuangan air ini seperti tidak berguna, namun fungsinya sangat membantu untuk menyelamatkan lingkungan.

Masalah utama masyarakat enggan membuat saluran pembuangan air disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya  harus dilakukan pada lahan yang sudah ada terasseringnya, kurangnya pengetahuan, kurangnya biaya dan memerlukan tenaga kerja yang banyak.

Saluran Pembuangan Air atau ada yang menyebutnya drainase, namun pembuatan drainase umumnya dilakukan pada wilayah pemukiman, kanan kiri jalan atau perusahan-perusahan untuk membuang limbah. Saluran pembuangan air disini dibuat pada areal kebun yang telah ada bangunan konservasi tanah seperti pembuatan teras bangku.

SPA yang akan dibahas pada artikel ini adalah SPA pada areal perkebuanan kopi yang telah dibuat bangunan koservasi tanah yaitu banguanan terassering.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan saluran pembuangan air yaitu luas teras, panjang teras dan lebar teras. misalnya kita akan membuat SPA pada areal yang sudah dibuat bangunan terassering dengan luas lahan 1 hektar pada kelerengan lahan 20 derajat, dengan rincian panjang teras 100 meter dibagi lebar teras 2,5 meter sama dengan 40 teras. Jadi jumlah SPA untuk 1  unit adalah 40 buah. Untuk membuat SPA jarak antar SPA maksimal 100 meter dan minimal 50 meter, jadi dalam 1 hektar SPA bisa dibuat 1-2 unit tergantung kemampuan biaya, bahan dan tenaga kerja.

Bentuk bangunan SPA (dokumentasi Rasna)
Bentuk bangunan SPA (dokumentasi Rasna)

Contoh untuk membuat 1 unit SPA ( 40 buah) dengan lebar bagian bawah 0,5 meter, lebar bagian atas 0,75 meter dan tinggi 0,75 meter dengan menggunakan bahan bambu dan kayu.

Bahan-bahan yang dituhkan sebagai berikut :

1. Bambu 60 batang dengan ukuran panjang 5 meter diameter 5-7 cm

2. Kayu bulat 80 batang dengan ukuran panjang 1 meter diameter 3-5 cm

3. Rumput

Alat-alat yang dibutuhkan sebagai berikut :

1. Cangkul

2. Garfu tanah

3. Gergaji potong

4. Meteran

5. Palu

6. Golok

7. Linggis

8. Tali plastik

Langkah-langkah membuat SPA

Langkah pertama :

Ukur jarak dan lebar sesuai dengan ukuran yang tercantum di atas dengan cara memotong lereng pada bagian teras yang sudah dibuat, lalu bentangkan tali rafia sebelah kanan dan sebelah kiri tali rafia di ikat pada patok atas dan bawah, pastikan tali lurus dan di ikat kencang.

 (dokumentasi Rasna)
 (dokumentasi Rasna)

Langkah kedua : 

Gali tanah di antara kedua tali rafia sesuai dengan ukuran, usahakan penggalian awal dimuali dari bagian atas, gali tanah dengan kedalaman sesuai ukuran yaitu lebar bawah 0,5 meter, lebar atas 0,75 meter dan tinggi 0,75 merter. Usahakan SPA utama harus lebih rendah dari SPA yang ada bibagian teras minimal 20 cm. Cara pengalian SPA bisa dilakuan seluruhnya lalu pasang bambu dan kayu atau dengan cara bertahap satu pesatu baru dipasang bambu dan kayu. Bentuk galian tanah akan kelihatan  seperti membikin anak tangga ada pemukaan yang datar dan yang miring.

Langkah ketiga :

Potong bambu dengan menggunakan gergaji sesuai degan ukuran, cara memotongnya usahakan pada bagian bawah,bambu dipemotong secara paralel mulai dari ukuran : 0,50 meter, 0,55 meter, 0,60 meter , 0,65 meter, 0, 70 meter, 0,75 meter atau disusiakan dengan kondisi galian. tujuan dipotong pararel adalah supaya bambu tersusun rapi ketika dipasang. Adapun Jenis bambu yang gunakan usahakan jenis bambu apus atau bambu petung yang sudah tua.

Langkah  ke empat :

kayu bulat sebagai penyangga, pada bagian ujung bawah terlebih dahulu dilancipkan menggunakan golok, lalau ditancapkan dengan ditekan sampai kuat sedalam kurang lebih 30 cm, atau terlebih dahulu tanah digali menggunakan linggis untuk memudahkan memasukan kayu kedalam tanah. Pasang kayu disebalah kanan dan kiri dengan sedikit miring kearah dalam sekitar 40 derajat. Setelah terpasang pastikan kayu tertancap dengan kuat. Fungsi kayu adalah sebagai penyangga bambu. Jensi kayu yang digunakan usahakan kayu yang tahan lama atau kayu yang bisa hidup seperti kayu gamal (Gliricidia sepium) dan kayu andong (hanjuang)

Teknik memasang kayu bulat untuk SPA (dokumentasi Rasna)
Teknik memasang kayu bulat untuk SPA (dokumentasi Rasna)

Langkah kelima :

Susun bambu secara paralel dengan melintang pada bagian dalam kayu penyangga, susun satu persatu sesuai dengan ukuran yang sudah dibuat. Potongan bambu yang dipasang bisa secara utuh bambu bulat atau dibelah menjadi dua, tergantung pada ke mampuan. Keunggulan bambu yang dipasang secara utuh bambu bulat akan lebih kuat dan tahan lama, namun agak boros bahan, sedangkan  bambu yang bibelah dua akan irit bahan, namun akan cepat lapuk.

Langkah ke enam

Pada bagian bawah terjuanan dibuat lebih rendah dengan cara dengan ukuran kurang lebih 20-25 cm, lalu dipasang batu atau potongan bambu untuk menahan tumpahan air sehingga air tidak membentur tanah tetapi membentur batu atau bambu.

Teknik menyusun bambu untuk SPA (dokumentasi Rasna).
Teknik menyusun bambu untuk SPA (dokumentasi Rasna).

Langkah ke tujuh

Setelah seluruh bangunan SPA terpasang langkah berikutnya adalah menanam rumput penguat, ditanam disamping kiri dan samping SPA di sekitar teras kecuali pada SPA bagian parid supaya tidak menutup aliran air. Jenis rumput yang ditanam usahakan rumput tersebut bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti rumput gajahan, rumput odot, rumput sataria dll.

Analisis biaya Pembuatan SPA 1 unit (40 buah) berdasarkan pengalaman pembuatan SPA di Gapoktan laksana jaya

Biaya bahan-bahan 

Beli bambu 60 batang 2 @ Rp 10.000 = Rp. 600.000,-. Beli kayu 80 batang @ Rp.5.000 = 400.000,-. Beli rumput odot 400 batang @ Rp 200,- =80.000,-. Beli tali rapia 1 gulung Rp. 25.000 = Rp.25.000,-. Beli batu belah 2 m3 @ Rp.150.000 = Rp.300.000,-, jadi total biaya bahan-bahan Rp.1.405.000,-

Biaya upah tenaga kerja 6 HOK per 25 meter dari 100 meter @ HOK Rp.90.000 = RP.2.160.000,-

Jadi biaya pembuatan 1 unit (40 buah) dengan panjang 100 meter memerlukan biaya Rp.3.565.000,-

catatan : biaya tersebut diatas tidak bisa dibuat rujukan pada pembuatan SPA didaerah lain yang spesipik kondisi lahannya berbeda atau tahun berbeda.

Simak video bimbingan teknik Pembuatan Saluran Pembuangan Air (SPA)


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun