Langkah pertama :
Ukur jarak dan lebar sesuai dengan ukuran yang tercantum di atas dengan cara memotong lereng pada bagian teras yang sudah dibuat, lalu bentangkan tali rafia sebelah kanan dan sebelah kiri tali rafia di ikat pada patok atas dan bawah, pastikan tali lurus dan di ikat kencang.
Langkah kedua :Â
Gali tanah di antara kedua tali rafia sesuai dengan ukuran, usahakan penggalian awal dimuali dari bagian atas, gali tanah dengan kedalaman sesuai ukuran yaitu lebar bawah 0,5 meter, lebar atas 0,75 meter dan tinggi 0,75 merter. Usahakan SPA utama harus lebih rendah dari SPA yang ada bibagian teras minimal 20 cm. Cara pengalian SPA bisa dilakuan seluruhnya lalu pasang bambu dan kayu atau dengan cara bertahap satu pesatu baru dipasang bambu dan kayu. Bentuk galian tanah akan kelihatan  seperti membikin anak tangga ada pemukaan yang datar dan yang miring.
Langkah ketiga :
Potong bambu dengan menggunakan gergaji sesuai degan ukuran, cara memotongnya usahakan pada bagian bawah,bambu dipemotong secara paralel mulai dari ukuran : 0,50 meter, 0,55 meter, 0,60 meter , 0,65 meter, 0, 70 meter, 0,75 meter atau disusiakan dengan kondisi galian. tujuan dipotong pararel adalah supaya bambu tersusun rapi ketika dipasang. Adapun Jenis bambu yang gunakan usahakan jenis bambu apus atau bambu petung yang sudah tua.
Langkah  ke empat :
kayu bulat sebagai penyangga, pada bagian ujung bawah terlebih dahulu dilancipkan menggunakan golok, lalau ditancapkan dengan ditekan sampai kuat sedalam kurang lebih 30 cm, atau terlebih dahulu tanah digali menggunakan linggis untuk memudahkan memasukan kayu kedalam tanah. Pasang kayu disebalah kanan dan kiri dengan sedikit miring kearah dalam sekitar 40 derajat. Setelah terpasang pastikan kayu tertancap dengan kuat. Fungsi kayu adalah sebagai penyangga bambu. Jensi kayu yang digunakan usahakan kayu yang tahan lama atau kayu yang bisa hidup seperti kayu gamal (Gliricidia sepium) dan kayu andong (hanjuang)
Langkah kelima :
Susun bambu secara paralel dengan melintang pada bagian dalam kayu penyangga, susun satu persatu sesuai dengan ukuran yang sudah dibuat. Potongan bambu yang dipasang bisa secara utuh bambu bulat atau dibelah menjadi dua, tergantung pada ke mampuan. Keunggulan bambu yang dipasang secara utuh bambu bulat akan lebih kuat dan tahan lama, namun agak boros bahan, sedangkan  bambu yang bibelah dua akan irit bahan, namun akan cepat lapuk.
Langkah ke enam
Pada bagian bawah terjuanan dibuat lebih rendah dengan cara dengan ukuran kurang lebih 20-25 cm, lalu dipasang batu atau potongan bambu untuk menahan tumpahan air sehingga air tidak membentur tanah tetapi membentur batu atau bambu.
Langkah ke tujuh
Setelah seluruh bangunan SPA terpasang langkah berikutnya adalah menanam rumput penguat, ditanam disamping kiri dan samping SPA di sekitar teras kecuali pada SPA bagian parid supaya tidak menutup aliran air. Jenis rumput yang ditanam usahakan rumput tersebut bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti rumput gajahan, rumput odot, rumput sataria dll.
Analisis biaya Pembuatan SPA 1 unit (40 buah) berdasarkan pengalaman pembuatan SPA di Gapoktan laksana jaya
Biaya bahan-bahanÂ
Beli bambu 60 batang 2 @ Rp 10.000 = Rp. 600.000,-. Beli kayu 80 batang @ Rp.5.000 = 400.000,-. Beli rumput odot 400 batang @ Rp 200,- =80.000,-. Beli tali rapia 1 gulung Rp. 25.000 = Rp.25.000,-. Beli batu belah 2 m3 @ Rp.150.000 = Rp.300.000,-, jadi total biaya bahan-bahan Rp.1.405.000,-
Biaya upah tenaga kerja 6 HOK per 25 meter dari 100 meter @ HOK Rp.90.000 = RP.2.160.000,-
Jadi biaya pembuatan 1 unit (40 buah) dengan panjang 100 meter memerlukan biaya Rp.3.565.000,-
catatan : biaya tersebut diatas tidak bisa dibuat rujukan pada pembuatan SPA didaerah lain yang spesipik kondisi lahannya berbeda atau tahun berbeda.
Simak video bimbingan teknik Pembuatan Saluran Pembuangan Air (SPA)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H