Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Teknik Pemangkasan Cabang untuk Mengatur Produksi Kopi Robusta

24 Juli 2023   13:51 Diperbarui: 26 Juli 2023   21:01 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman Kopi Robusta yang sudah di Pangkas (doc. Rasna)

Tujuan umum melakukan pemangkasan pada tanaman kopi (coffea sp) adalah untuk menghasilkan cabang baru yang produsktif, memperbanyak sinar matahri masuk ke dalam tanaman kopi untuk membantu proses fotosintesis dan membantu dalam proses pembungaan serta membuang cabang-cabang yang tua, cabang mati akibat hama dan penyakit.

Salah satu untuk meningkatkan produksi kopi robusta adalah dengan sambung pucuk (grafting), cara ini sudah banyak dilakukan oleh petani kopi terutama pada tanaman kopi yang sudah melebihi pase produksi rata-rata sudah berumur 10-20 tahun. Upaya sambung pucuk salah satu bentuk peremajaan (rejuvinasi) tanaman kopi dan juga untuk meningkatkan produksi kopi robusta.

Teknik sambung pucuk (grafting) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sambung batang dan sambung cabang, namun Sebagian besar petani kopi melakukan sambung pucuk dengan menggunakan cabang produksi. Adapun jenis-jenis yang digunakan disesuaikan dengan ke inginan dan jenis klon unggulan yang telah teruji seperti klon bagio, klon darmani dan klon tugu sari dll.

Kopi robusta hasil sambungan akan cepat pertumbuhannya dan banyak menghasilkan cabang-cabang produksi. Umumnya cabang produksi pertumbuhannya kesamping sehingga cabang-cabang akan saling bertemu. Kelebihan kopi hasil sambungan bisa berproduksi lebih banyak, namun kalau tidak dirawat dan di atur akan mengalami gagal panen dan juga dapat mengakibatkan kematian.

Tanaman Kopi Robusta yang sudah di Pangkas (doc. Rasna)
Tanaman Kopi Robusta yang sudah di Pangkas (doc. Rasna)

Anggapan sebagaian petani kopi semakin banyak cabang semakin banyak buah, tapi kenyataanya semakin banyak cabang tidak menjamin banyak buah. Faktor yang mempengaruhi adalah terlalu rapat cabang-cabang sehingga bertumpuk mengakibatkan ketika pembunggaan banyak bunga kopi yang tertutup oleh daun dan cabang lain. Kelembaban terlalu tinggi karena kurangnya sinar matahari akan mengakibatkan serangan hama dan penyakit. Terlalu banyak cabang juga berpengaruh tingginya kebutuhan pupuk.

Untuk mengatasi kebanyakan cabang pada tanaman kopi hasil sambung pucuk cabang produksi harus dilakukan upaya-upaya pengurangan cabang dengan cara pemangkasan. Adapun upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Waktu pemangkasan :

Waktu pemangkasan harus diatur dan disesuaikan dengan keadaan tanaman kopi robusta. Waktu yang tepat untuk melakukan pemangkasan adalah setelah panen raya. Untuk wilayah kabupaten Lampung Barat waktunya antara bulan angustus-september. Kenapa pemangkasan harus dilakukan setelah panen raya karena kalau dilakukan sebelum atau sedang panen raya masih banyak buah kopi (buah ujung) yang masih muda, kalau dilakukan pada bulan september buah kopi sudah masak, ketika melakukan pemangkasan buah kopi yang ada dicabang bisa dipanen.

2. Memilih cabang

Memilih cabang yang akan dipangkas adalah faktor penting dalam pemangkasan, tidak semua ranting tua harus dipangkas atau dibiarkan. Memilih cabang untuk dipangkas harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Cabang sudah tua 

Untuk mementukan ranting sudah tua adalah melihat sudah berapa kali cabang tersebut berbuah. Cabang-cabang yang sudah tiga kali berbuah atau sisebut B3 adalah ranting yang sudah layak dipangkas, namun itu juga harus dipertimbangkan apabila cabang B0,B1 dan B2 banyak dan sudah memenuhi perkiran produksi maka cabang B3 dibuang semua tetapi kalau cabang B0, B1 dan B2 sedikit maka raninng B3 diselektif dan dipangkas yang kurang produktif.

b. Cabang terlalu rimbun

Cabang-cabang yang terlalu rimbun harus dilakukan pemangkasan untuk menghindari cabang saling bertumpuk, kalau dibiarkan akan berpengaruh pada proses pembungaan dan pembuahan. Disamping itu juga cabang yang terlalu rimbun dapat mengakibatkan kondisi kebun terlalu lembab dan akan memicu terjadinya serangan jamur.

c. Cabang abnormal

Cabang yang abnormal disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya serangan hama penyakit, unsur internal tanaman kopi itu sediri yang mengakibatkan ranting perumbuhnanya tidak normal, tunas-tunas kecil yang tumbuh tapi kurang produktif.

Cabang yang tidak produktif harus di Pangkas (doc. Rasna)
Cabang yang tidak produktif harus di Pangkas (doc. Rasna)

3. Menghitung cabang

Sebelum melakukan pemangkasan cabang sebaiknya ditelaah terlebih dahulu, cabang yang ada dibatang harus diketahui berapa jumlahnya serta berapa target yang akan dicapai produksinya. Misalnya dalam satu batang tanaman kopi robusta ditargetkan produksinya rata-rata  1 kg perbatang, maka dari dasar tersebut dapat diketahui jumlah cabang yang harus disimpan dan sisanya dipangkas. 

Untuk mengetahui jumlah cabang yang harus disimpan, cara menghitungnya adalah harus mengetahui jumlah biji kering kopi dalam 1 kg misalnya dalam 1 kg biji kopi robusta rata-rata terdapat 3.000-3.5000 biji, kalau dibatang jumlah tersebut berjumlah 1.500-1.750 buah, karena 1 buah isinya 2 biji jadi 3.000 biji dibagi 2 sama dengan 1.500 buah. 

Kemudian hitung jumlah buah dalam satu dompol, rata-rata buah kopi robusta dalam satu dompol 20-30 buah. Lalu hitung jumlah dompol dalam satu cabang, untuk kopi robusta rata-rata 1 cabang terdapat 7-8 dompol. cara menghitungnya 20 buah dikali 7 dompol  sama dengan 140 buah, kemudian  1.500 dibagi 140 sama dengan 10 cabang. Jadi untuk target produksi 1 kg per batang kopi robusta cukup memelihara 10 cabang. Untuk menghindari kematian cabang akbit serangan hama dan penyakit bisa ditambah 50-100 % sehingga cabang yang dipelihara 15-20 cabang.

Cabang produksi yang telah di pilih (doc. Rasna)
Cabang produksi yang telah di pilih (doc. Rasna)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun