Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

5 Kesalahan dalam Melakukan Pemupukan pada Tanaman Kopi Robusta

8 Mei 2023   18:52 Diperbarui: 10 Mei 2023   12:07 2822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekeliruan yang sering terjadi yang dilakukan oleh petani kopi robusta ketika melakukan waktu pemupukan. (Nespresso via KOMPAS.com)

Budidaya tanaman kopi robusta sangat dipengaruhi oleh iklim dan kecukupan unsur hara. Budidaya kopi robusta pada lahan baru seperti lahan hutan yang baru dibuka tanahnya masih subur dan ketersediaan unsu-unsur hara masih cukup, budidaya pada lahan seperti ini tidak harus dipupuk karena unsur-unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) atau dikenal dengan pupuk NPK dan lain-lain di dalam tanah masih banyak dan unsur hara mikro seperti boron(B), seng (zn) dan lain-lain masih ada dalam tanah.

Namun pada lahan kritis atau tanaman kopi robusta yang sudah tua sangat membutuhkan tambahan unsur hara dari pupuk organik maupun pupuk anorganik.

Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kopi robusta adalah iklim sedang, pada suhu 24-30 derajat Celcius, dengan curah hujan rata-rata 1.500-3.000 mm/tahun. Ketinggian tempat 400-900 meter dari permukaan laut merupakan syarat tumbuh untuk tanaman kopi robusta.

Melakukan pemupukan pada tanaman kopi robusta sudah menjadi keharusan untuk dilakukan oleh setiap petani kopi robusta untuk meningkatkan produksi. Kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman kopi robusta dapat disesuaikan dengan umur dan jenis varietas/klon kopi robusta, semakin tua umur kopi robusta semakin banyak unsur hara yang dibutuhkan.

Namun Pemupukan pada tanaman kopi robusta yang sudah tua tidak menjamin produksi selalu tinggi, karena daya tumbuh dan produksi sudah menurun.

Aplikasi pemupukan yang kurang cermat dan tepat akan menyebabkan pupuk kurang terserap secara maksimal, maka dari itu ketika melakukan pemupukan harus tepat waktu, jenis pupuk dan jumlah pupuknya. 

Banyak anggapan dari petani kopi robusta bahwa setelah melakukan pemupukan unsur haranya akan langsung diserap oleh tanaman sehingga mereka tidak memeprdulikan teknik dan cara pemupukan yang baik.

Bahkan sebagian petani kopi robusta melakukan pemupukan secara asal-asalan/sembrono yang penting sudah pupuk dengan keyakinan bahwa setelah memupuk tanaman akan langsung subur dan berbuah lebat, namun banyak kenyataan setelah dipupuk tanaman kopi robusta malahan tetap kerdil bahkan tidak berbuah sama sekali.

Tanaman kopi di bokor sebelum di pupuk/tanahkaya.com
Tanaman kopi di bokor sebelum di pupuk/tanahkaya.com

Berikut ini ada lima kesalahan yang dilakukan oleh petani kopi robusta dalam melakukan pemupukan sehingga tanaman kopi robusta pertumbuhannya kurang maksimal adalah sebagai berikut:

1. Pemupukan hanya sekali dalam setahun

Tanaman kopi juga makhluk hidup yang memerlukan makanan seperti halnya manusia yang setiap saat perlu makan, begitu juga tanaman harus selalu kita perhatikan kebutuhan makannya berupa unsur hara. 

Unsur hara dalam tanaman tidak selamanya tersedia didalam tanah, unsur hara akan terserap habis oleh tanaman atau hilang akibat penguapan, terbawa air dan terbawa erosi.

Pemberian pupuk yang dilakukan hanya setahun sekali dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi kopi robusta. Pemupukan yang ideal sebaiknya dilakukan tiga kali dalam setahun atau minimal dua kali dalam setahun sesuai dengan dosis.

2. Pemupukan pada pertengahan musim penghujan dan pertengahan musim kemarau

Pembagian musim Indonesia umumnya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau mulai pada bulan April - september sedangkan musim penghujan pada bulan Oktober - maret. 

Maka untuk melakukan pemupukan pada tanaman kopi robusta sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan dan akhir bulan kemarau agar penyerapan pupuk oleh tanaman lebih maksimal karena pemupukan pada waktu tersebut dapat terhindar dari kehilangan pupuk akibat terbawa arus air hujan yang berlebihan, begitu juga pemupukan pada akhir bulan kemarau untuk menghindari penguapan dan pupuk tidak bisa terserap karena pupuknya kering.

3. Pemupukan ditabur tetapi tidak ditimbun

Kebiasaan ini sering dilakukan oleh petani kopi robusta karena pemupukan cara ini lebih mudah dan praktis, padahal sangat banyak kerugiannya terutama pada lahan terbuka dan lahan miring.

Melakukan pemupukan dengan cara ditabur tanpa melakukan penimbunan berakibat pupuk rentan terjadi penguapan, begitu juga pada lahan yang miring pupuk akan terbawa hanyut oleh air hujan. 

Maka sebaiknya ketika melakukan pemupukan pada lahan terbuka dan lahan miring harus ditimbun. Teknik yang sederhana adalah sebelum melakukan pemupukan terlebih dahulu membuat rorak atau dibokor di sekitar tanaman atau serasah yang menumpuk dibersikan pada bagian yang akan ditaburi pupuk lalu serasah tersebut ditimbunkan kembali.

4. Pemupukan hanya satu jenis unsur hara

Unsur-unsur pada pupuk terdapat beberapa jenis tergantung pada jenis pupuk, Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman terdiri dari dua unsur yakni unsur makro dan minkro. 

Unsur makro unsur hara yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman yaitu Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK).

Unsur ini harus ada ketika pemupukan, Unsur Nitogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif dan menghijaukan daun, unsur Fosfor berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akan dan batang, sedangkan unsur kalium berfungsi untuk merangsang pembungaan dan pembentukan buah. 

Ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh petani kopi ketika melakukan pemupukan, yaitu hanya memberi satu jenis unsur saja seperti nitrogen (urea) atau fosfor saja dan seterusnya. Alasannya karena pupuk nitrogen lebih murah dan lebih mudah diperoleh. 

Dan masih ada sebagian petani kopi yang belum paham tentang fungsi dan kandungan hara yang ada di pupuk, mereka hanya berprinsip yang penting sudah melakukan pemupukan.

5. Pemupukan tidak tepat waktu

Pemupukan pada tanaman kopi robusta yang tidak dilakukan sesuai dengan fase malah akan menyebabkan pemborosan dan terkadang dapat meracuni tanaman kopi itu sendiri sehingga pertumbuhannya jelek. Pasalnya, nutrisi yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan yang sedang dibutuhkan pada fase tersebut.

Pertumbuhan pada tanaman kopi robusta terbagi menjadi dua fase, yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif, tanaman sedang membentuk daun dan pucuk-pucuk muda. Sementara itu, pada fase generatif, tanaman sedang membentuk bunga, buah, dan umbi.

Oleh karena itu, setiap fase memiliki kebutuhan unsur hara yang berbeda-beda.

Kekeliruan yang sering terjadi yang dilakukan oleh petani kopi robusta ketika melakukan waktu pemupukan tidak disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman kopi, terkadang pada masa pertumbuhan vegetatif diberi pupuk untuk pembuahan.

Begitu juga sebaliknya. Tanaman kopi akan berbunga malah di beri pupuk yang kandungan nitrogenya tinggi akibatnya banyak buah yang rontok dan pertumbuhan jadi kerdil.

Jenis pupuk anorganik (npkhttps1.bp.blogspot.com)
Jenis pupuk anorganik (npkhttps1.bp.blogspot.com)

Untuk mengurangi resiko kerugian ketika melakukan pemupukan harus diperhitungkan karena melakukan pemupukan pada suatu areal memerlukan biaya dan tenaga kerja yang banyak. 

Prinsip-prinsip pemupukan harus harus selalu kita terapkan. Ada beberapa metode pemupukan yang harus digunakan dalam melakukan pemupukan di antaranya: Ketepatan jenis pupuk yang digunakan, ketepatan dosis pupuk, ketepatan waktu pemupukan, ketepatan cara pemupukan, ketepatan tempat pemupukan, ketepatan alat pemupukan dan ketepatan penggunaan tenaga kerja. 

Semoga dengan mengetahui metode pemupukan tersebut di atas petani kopi robusta terhindar dari kesalahan ketika melakukan pemupukan sehingga lebih efektif dan efisien, mengingat harga pupuk baik pupuk organik maupun anorganik harganya semakin mahal. Sedangkan tanaman kopi produksi dan harganya tidak bisa diprediksi terkadang naik terkadang turun.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun