Hari Raya Idul Fitri merupakan momen penting bagi umat islam seluruh dunia kehadirannya di sambut dengan suka cita penuh kemeriahan, hari raya idul fitri merupakan hari kemenangan umat islam setalah satu bulan penuh melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan yang penuh berkah dan ampunan.
Menyimak berita-berita yang beredar media tetang pelaksanaan hari raya idul fitri para tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelum dan sesudah ramadhan selalu mengadakan sidang isbat untuk menentukan pelaksanaan awal ramadhan, dalam hal ini semua sepakat antar organisasi islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dan ormas islam lainnya untuk pelaksanaan awal puasa ramadhan 1444 H jatuh pada hari kamis tanggal 23 maret 2023, keputusan Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia di sambut dengan suka cita oleh umat islam di seluruh indonesia bahwa tahun ini awal ramadhan tidak ada perbedaan. Namun pada akhir bulan untuk penentuan 1 syawal 1444 H ada perbedaan sehingga pelaksanaan hari raya idul fitri kelihatan umat islam indonesia tidak kompak karena cara penentuan 1 syawal menggunakan metode yang berbeda.
Inikah yang membuat berbedaan dalam Penentuan 1 syawal :
Metode ini banyak di ikuti oleh umat islam seluruh dunia karena metode ini telah di lakukan oleh mazhab hanafi, mazhab maliki , mazhab safi'i dan mazhab Hambali. Adapun Pedoman yang mendasari menggunakan metode rukyatul hilal berdasarkan hadits Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan HR Muslim :
لاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلاَلَ ، وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ أُغْمِىَ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ فِي رِوَايَةٍ فَأَقْدِرُوا ثَلاَثِينَ
” Jangan kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal, dan jangan berbuka sampai melihatnya lagi, jika bulan tersebut tertutup awan, maka sempurnakan bulan tersebut sampai tiga-puluh.” (HR Muslim)
riwayat lain dari HR Bukhari dan Muslim "“Berpuasalah karena kalian melihat bulan, dan berbukalah ketika kalian melihat bulan".
dari HR Muslim "Jika kalian melihat hilal (Ramadhan) , maka berpuasalah, dan jika kalian melihat hilal ( Syawal ), maka berbukalah.”
Dari dasar ini Pemerintah Repulik Indonesia melalui menteri Agama (menag) tadi malam telah mengumunkan 1 syawal 1444 H jatuh pada hari sabtu tanggal 22 April 2023.
2. Metode Hisab
Metode ini di ambil dari sebagian ulama yaitu di antaranya Ibnu suraij, taqiyyuddin Al subki, mutharrif bin abdullah dan muhammad bin muqatil dengan perpedoman pada berdasarkan hadits Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan HR Muslim " jika kalian melihat hilal maka berpuasalah dan jika kalian melihatnya (hilal syawal) maka berbukalah, jika kalian terhalang (dari melihatnya) maka perkirakan ia".
metode hisab juga di perkuat dengan Al-Qur-an surat Yasin ayat 39-40 yang artinya "Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya".
Maklumat Pimpinan Pusat Muhammdiyah Nomor : 1/MLM/I.0/E/2023 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H resmi mengumumkan 1 syawal 1444 H jatuh pada hari jumat 21 april 2023. Maka dengan maklumat tersebut warga muhammadiyah pada hari jumat sudah bisa melaksakan shalat sunat idul fitri serta merayakan hari raya idul fitri.