Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pangkas Basah, Inovasi Baru Teknik Memotong Ranting Kopi

4 April 2023   07:39 Diperbarui: 4 April 2023   10:15 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ranting sebelum dipangkas basah (doc. Rasna)

Banyak upaya yang dilakukan dalam perawatan tanaman kopi seperti penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama penyakit, membuang kipas dan membuang ranting, semua itu dilakukan bertujuan untuk meningkatkan produksi buah kopi. 

Budidaya tanaman kopi robusta dengan budidaya kopi arabika ada sedikit perbedaan terutama dalam perawatan ranting. Dalam hal ini saya akan membahas cara perawatan dahan atau ranting pada jenis tanaman kopi robusta. 

Ranting kopi merupakan tempat menempelnya daun dan buah, ranting yang panjang dan sehat salah satu indikasi keberhasilan produksi kopi, semakin panjang ranting banyak juga buahnya produksi pun meningkat. Namun sebaliknya apabila ranting pendek dan rusak tentu akan merugikan dan dapat menurunkan produksi buah kopi. 

Pada umumnya memotong ranting kopi dilakukan setelah selesai panen dan ranting yang dipotong telah diambil buahnya. Tujuannya untuk membuang ranting yang sudah tidak produktif lagi, biasanya yang dibuang ranting yang sudah tua dan ranting yang mati akibat gangguan hama penyakit.

Buah Kopi yang sudah tua siap di pangkas basah (httpsth.bing.comthidOIP.)
Buah Kopi yang sudah tua siap di pangkas basah (httpsth.bing.comthidOIP.)

Ada inovasi baru teknik memotong ranting kopi yang dinamakan pangkas basah. Teknik ini merupakan hasil dari pengalaman pribadi saya sendiri yang saya lakukan beberapa tahun terakhir. 

Awal mula saya mengamati ranting yang penuh buah namun pada ujung ranting mati karena diserang hama penyakit lalu, saya potong, mulanya sedikit khawatir takut setelah dipotong, buah kopinya rontok atau malah mati semua, namun setelah beberapa hari buah yang ada di ranting masih tetap bagus dan sehat malahan cepat masak di banding dengan yang tidak dipotong.

Ranting sebelum dipangkas basah (doc. Rasna)
Ranting sebelum dipangkas basah (doc. Rasna)

Tahun berikutnya, cara ini saya coba lakukan dengan unsur sengaja saya coba potong semua ranting yang sudah berbuah ternyata tidak menemukan masalah, maka dari pengalaman tersebut terus saya lakukan sampai sekarang. Adapun teknik pangkas basah sebagai berikut:

a. Memilih ranting

Pangkas basah hanya bisa dilakukan pada ranting kopi yang sudah tua dan tidak produktif lagi atau terserang hama penyakit. 

Caranya adalah kita seleksi terlebih dahulu ranting-ranting yang sudah tua minimal B 2 atau B 3. 

Usahakan ranting yang dipilih nanti akan kita buang setelah selesai panen, ranting yang menumpuk dan ranting yang sudah menyentuh tanah itu juga  yang saya pilih untuk dipangkas basah.

b. Waktu pemangkasan 

Pemangkasan ranting harus buah kopi yang sudah tua atau minimal dua bulan sebelum buah kopi masak. 

Misalnya kalau buahnya masak pada bulan juni-juli, maka kita lakukan pemangkasan pada bulan maret-april. Atau disesuaikan dengan kebiasaan kopi masak di daerah masing-masing, karena waktu masak kopi di setiap daeah selalu berbeda.

c. Teknik pemotongan

Pemotongan dilakukan pada ujung ranting atau ujung buah dan pada ujung ranting yang terkena serangan hama penyakit, usahakan tinggalkan satu ruas yang tidak ada buahnya untuk menghindari buah yang paling ujung tidak rontok dan untuk memberi kesempatan tunas baru muncul gunananya untuk membantu proses fotosintesis, namun ketika rantingnya dibuang tunas tersebut juga ikut terbuang pada saat pemangkasan kering setelah panen.

Pangkas basah ranting kopi (doc. Rasna)
Pangkas basah ranting kopi (doc. Rasna)

Keuntungan pangkas basah di antaranya:

  • Membantu mempercepat proses pemasakan buah
  • Menghindari penumpukan ranting 
  • Mengatur kelembaban kebun
  • Memudahkan dalam perantingan setelah selesai panen
  • Mengkonsentasikan pembungaan karena ranting yang ada calon bunga sudah terbuang sehingga nutrisi akan dikondisikan pada ranting yang ada

Ranting yang dibunga (doc.Rasna)
Ranting yang dibunga (doc.Rasna)

Kerugian pangkas basah diantaranya :

1. Salah potong ranting: ada unsur tidak sengaja ranting yang masih produksi terpotong. Perlu kehati-hatian saat seleksi ranting.

2. Khawatir buah rontok dikarenakan ranting yang dipenuhi buah yang masih muda akan rontok ketika dipangkas basah dan dapat mengurangi bobot buah. Ketepatan waktu pemangkasan basah harus cermat.

3. Menambah tenaga kerja, karena meranting biasa dilakukan satu kali setelah panen, namun menjadi dua kali karena ada pangkas basah yang dilakukan sebelum panen. Kegiatan ini bisa menambah tenaga kerja dan biaya perawatan.

Demikianlah teknik pangkas basah kegiatan ini semata hasil pengalaman saya pribadi selama merawat kopi mudah-mudahan bermanfaat, terutama yang ingin mengurangi ranting kopi yang terlalu banyak dan saling bertumpuk yang berakibat rating yang ada di bawah tidak terkena sinar matahari sehingga terhambat proses fotosintesis dan saya juga lakukan pemangkasan pada ranting ranting yang sudah menyentuh tanah. 

Di samping itu juga untuk menghindari kelebaban yang akan menimbulkan serangan hama penyakit. Karena kegiatan ini masih bersipat pengalaman pribadi boleh diikuti boleh tidak, tergantung pada keyakinan masing-masing. Namun teknik pangkas basah ini bagi saya banyak keuntungannya.

Simak video berikut sebagai referensi pemangkasan ranting kopi:


Terimakasih 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun