Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pangkas Basah, Inovasi Baru Teknik Memotong Ranting Kopi

4 April 2023   07:39 Diperbarui: 4 April 2023   10:15 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ranting yang dibunga (doc.Rasna)

Kerugian pangkas basah diantaranya :

1. Salah potong ranting: ada unsur tidak sengaja ranting yang masih produksi terpotong. Perlu kehati-hatian saat seleksi ranting.

2. Khawatir buah rontok dikarenakan ranting yang dipenuhi buah yang masih muda akan rontok ketika dipangkas basah dan dapat mengurangi bobot buah. Ketepatan waktu pemangkasan basah harus cermat.

3. Menambah tenaga kerja, karena meranting biasa dilakukan satu kali setelah panen, namun menjadi dua kali karena ada pangkas basah yang dilakukan sebelum panen. Kegiatan ini bisa menambah tenaga kerja dan biaya perawatan.

Demikianlah teknik pangkas basah kegiatan ini semata hasil pengalaman saya pribadi selama merawat kopi mudah-mudahan bermanfaat, terutama yang ingin mengurangi ranting kopi yang terlalu banyak dan saling bertumpuk yang berakibat rating yang ada di bawah tidak terkena sinar matahari sehingga terhambat proses fotosintesis dan saya juga lakukan pemangkasan pada ranting ranting yang sudah menyentuh tanah. 

Di samping itu juga untuk menghindari kelebaban yang akan menimbulkan serangan hama penyakit. Karena kegiatan ini masih bersipat pengalaman pribadi boleh diikuti boleh tidak, tergantung pada keyakinan masing-masing. Namun teknik pangkas basah ini bagi saya banyak keuntungannya.

Simak video berikut sebagai referensi pemangkasan ranting kopi:


Terimakasih 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun