Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Dahaganya Petani di Bulan Suci Ramadhan

29 Maret 2023   17:08 Diperbarui: 29 Maret 2023   21:36 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi seorang petani yang harus bekerja membanting tulang demi mempertahankan hidup, mereka harus rela menjalankan kehidupan dengan pekerjaan yang jauh dari kerja nyaman, harus bekerja di bawah terik sinar matahari sepanjang waktu. Kehidupan petani yang jauh dari keramaian kota harus hidup di daerah pedesaan dengan bermodalkan sebidang lahan yang terus menerus di olah untuk mendatangkan penghasilan.

Jadi seorang petani kalau tidak mengolah lahannya tidak akan mendapatkan penghasilan, berbeda dengan seorang Pengawai Negeri Sipil, Pejabat tinggi, Karyawan Perusahaan BUMN maupun swasta yang penghasilannya datang setiap bulannya, tapi bagi petani harus perpacu dengan waktu menunggu hasil panen 3 - 4 bulan bahkan satu tahun baru ada hasil. 

Proses petani untuk mendapatkan penghasilan harus melakukan budidaya tanaman baik tanaman musiman maupun tanaman tahunan. Langkah-langkah budidaya mulai dari pengolahan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, pemupukan, pemeliharaan hama penyakit, panen dan pasca panen, pekerjaan tersebut harus dikerjakan dengan tenaga yang banyak, keringatpun harus tertumpahkan, apalagi menjadi petani yang  tradisional  yang cara bertaninya masih serba manual.

Kegiatan bertani pada bulan-bulan biasa mungkin tidak menjadi berat karena pada saat bekerja di siang hari di bawah terik sinar matahari, ketika dahaga bisa beristirahat untuk minum atau makan. Namun pada saat bulan suci Ramadhan suasanya akan sangat berbeda harus menahan rasa dahaga walaupun keringat bercucuran.

Kegiatan Wanita Tani (httpslive.staticflickr.com)
Kegiatan Wanita Tani (httpslive.staticflickr.com)

Bagi buruh tani meghadapi bulan suci Ramadhan bukan hal yang mudah karena harus menyelsaikan pekerjaanya sesuai dengan jadwal kerja petani. Para buruh tani pada hari-hari biasa bekerja mulai dari jam 7.00 WIB sampai jam 13.30 WIB, bahakan di beberapa daerah,  buruh harian lepas mulai bekerja dari jam 07.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB. Pada bulan Suci Ramadhan buruh tani hanya mengharapkan kebijakan tuannya apakah ada pengurangan waktu bekerja atau tidak. 

Para petani yang tidak terikat jadi buruh tani biasaanya saat bulan suci Ramadhan dengan mudah mengatur cara bekerja, di bulan suci Ramadhan petani bekerja lebih awal  sekitar jam 6.00 WIB dan pulang lebih cepat sekitar jam 11.00 WIB agar tidak terlalu berat namun tidak mengurangi hasil pekerjaan.

Pekerjaan petani pada bulan suci Ramadhan walaupun terasa berat namun banyak hikmah di dalamya, kemurahan rizqi dari Alloh SWT selalu datang tidak terduga. Pada bulan suci Ramadhan ada keberkahan tersendiri bagi petani palawija, peternak dll, biasanya menjelang bulan suci Ramadhan ada kenaikan harga hasil panen, apa lagi menjelang hari raya Idul Fitri, harga hasil panen mejadi naik, bagi petani ini merupakan kebahagiaan tersendiri  dan merupakan keberkahan.

Kebahagiaan Petani saat panen melimpah https://th.bing.com
Kebahagiaan Petani saat panen melimpah https://th.bing.com

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang agar dapat hidup dengan tenang, baik untuk beribadah maupun dalam bermasyarakat. Sebab dengan seseorang bekerja keras maka akan mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

Di dalam Al-Quran ada banyak ayat-ayat tentang anjuran untuk bekerja keras. Dikutip dari halaman Akurat berikut ayat-ayat tersebut:

Allah SWT berfirman (QS At-Taubah: 105).

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS At-Taubah: 105).

Allah SWT berfirman (QS al-Ankabut:17).

فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ 

“Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan.” (QS al-Ankabut:17).

Hadist Nabi :

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:لَوْ اَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ, تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا.

 Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalau kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, maka niscaya Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung; ia pergi pagi hari dalam keadaan perutnya kosong, lalu pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang”. [HR Tirmidzi, no. 2344; Ahmad (I/30); Ibnu Majah, no. 4164]

masih banyak ayat dalam Al-Quran dan hadist nabi yang menerangkan bahwa kita di haruskan untuk bekerja keras walapun kita dalam keadaan berpuasa.

Mudah-mudahan dengan ayat tersebut di atas bulan suci Ramadhan bukan penghalang untuk melakukan pekerjaan berat seperti petani dalam mengolah lahannya, ke iklasan bekerja demi menghidupi keluarganya, semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rizqi yang barokah dan menjadikan pahala untuk bekal di akhirat kelak. Aamiin.

Terimaksih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun