Analisa Panen Cabe Rawit Pengalaman Pak Riswanti
Pak Riswanti menanam cabe rawit selepas panen raya kopi yaitu pada bulan Agustus 2022 dan  pada bulan November 2022 mulai panen.Â
Dari modal Rp 2,500 dengan jumlah tanaman cabe rawit 3.000 batang, Pak Riswanti panen buah cabe rawit terhitung dari bulan November 2022 sampai dengan bulam maret 2023 mendapatkan hasil buah cabe rawit sebanyak 1.200 kg.Â
Ketika panen petama hanya mendapatkan 50 Kg, minggu berikutnya naik menjadi 80 kg, setelah satu bulan naik menjadi 100 kg, setalah satu bulan panen maka setiap minggunya penghasilan rata-rata 100 kg.
Terhitung dari bulan agustus 2022 sampai Maret 2023 total panen 1.500 kg dengan harga rata-rata Rp.35.000. Jadi penghasilan yang didapat Rp 52.000.000.Â
Menurut Pak Riswanti dari hasil panen cabe rawit sangat membantu ketika saat musim paceklik seperti saat ini, bahkan bisa mengembalikan kerugian panen kopi pada tahun 2022.Â
Rincian perhitungannya sebagai berikut: panen normal kopi tahun 2021 sebanyak 3.500 kg dikurangi panen kopi tahun 2022 sebanyak 1.200 kg = 2.300 kg x harga Rp 22.000 = 50.600.000.Â
Jadi pada tahun 2022, Pak Riswanti rugi Rp 50.600.000, sedangkan hasil cabe rawit selama 8 bulan mendapat hasil uang sebesar Rp 52.000.000. Walaupun selisah tidak banyak mamun pengerjaan dalam budidaya cabe rawit lebih ringan.
Kalau dikalkulasikan dengan biaya perawatan kopi selama satu tahun penghasilan kopi lebih rendah. Sedangakan penghasilan cabe rawit lebih tinggi karena modal dan perawatan lebih ringan dan harga cabe rawit  tahun ini cukup baik.Â
Dari pengalaman Pak Riswanti yang memanfaatkan waktu senggang 9 bulan dengan cara budidaya tanaman cabe rawit di sela-sela tanaman kopi, ternyata lebih menguntungkan dan bisa menggantikan kerugian panen kopi yang anjlok pada tahun 2022, sebelum panen raya kopi tahun 2023.Â