Selama sembilan bulan ngapain aja.. ?
Kalau kita menghitung dari bunga kopi menjadi buah yang siap panen memerlukan waktu sekitar 9 bulan. Tanaman kopi panen raya hanya  setahun sekali, walau ada perbedaan waktu panen  di setiap daerahnya, khusus untuk lampung barat tanaman kopi mulai berbunga sekitar bulan juni sampai dengan bulan September, sedangkan waktu panen buah kopi antara  bulan april sampai bulan Agustus.Â
Jadi ada waktu senggang dari bunga sampai buah masak yaitu 9 bulan, dengan perhitungan 12 bulan di kurangi 3 bulan masa panen sama dengan 9 bulan.
Saat ini, bulan maret 2023 lagi kencang-kencangnya waktu paceklik di wilayah Kabupaten Lampung Barat, karena buah kopi masih muda serta tidak ada penghasilan lain selain kopi, sedangkan kebutuhan hidup tidak bisa di bendung, harga- harga kebutuhan pokok, pupuk dan obat-obatan (Herbisida, pesitida) semakin mahal, sungguh  sangat membebani kehidupan petani kopi saat ini.Â
Fenomena ini sering terjadi setiap tahunya dikalangan  petani kopi, apalagi  bagi petani kopi yang biasa menggantungkan penghasilanya hanya pada tanaman kopi saja, terutama petani kopi yang masihMereka  mempunyai kebiasaan hidup di ubulan atau talang. Umumnya mereka pergi ke kebun dengan membawa stok bahan makanan berupa sembako untuk bekal  bekerja selama beberapa bulan, ironinya modal yang diperoleh biasanya dari  hasil meminjam dari tengkulak dan bank.
Budaya gali lobang tutup lobang sudah menjadi hal biasa bagi sebagian petani kopi. Tempat mereka meminjam uang untuk membeli kebutuhan bahan pokok, pupuk dan obat-obatan dll, di lakukan dengan dua cara, pertama pinjam langsung ke tengkulak atau bos kopi, dengan persyaratan yang sangat mudah, ketika panen kopi harus menjual kopinya ke tengkulak yang bersangkutan (bos kopi).Â
Bagi petani kopi yang sudah terikat tidak bisa berbuat apa-apa ketika menjual kopinya, harga kopi sedikit lebih murah dari harga umum, lalu ketika transaksi di potong bunga pijaman, hal ini kadang tidak di sadari oleh petani kopi cara ini ada kerugian dua kali lipat yaitu dari penurunan harga dan bayar bunga pinjaman yang besar. Sepintas cara ini  sangat menolong ketika waktu paceklik tetapi terisap hasil kopinya ketika panen, petani kopi sangat merugi malah yang untung tengkulak.
Cara kedua yaitu dengan pinjaman ke bank dengan cara kredit biasana bank menawarkan dengan bunga bank yang ringan , petani harus membuat surat pemohonan pinjaman sesuai dengan ketentuan dari bank dengan ada jaminan berupa agunan.Â
Ketika proses selesai biasanya bank terlebih dahulu memotong bunga dari dana pencairan, jadi bunga bank sudah di bayar pada awal pinjaman, petani kopi tinggal membayar pinjaman pokok di akhir tahun atau pada saat musim kopi tiba.Â
Cara ini sedikit membantu namun tetap ketika gagal panen atau harga anjlok, agunan tersita bank. Yang sangat ironi ketika hutang tidak terlunaskan akibat gagal panen atau harga kopi anjlok, petani kopi harus meminjam kembali untuk bertahan hidup. Kebiasaan inilah yang menyebabkan petani kopi tarap hidupnya rendah.
Sebenarnya kalau petani kopi rajin dengan banyak beraktivitas  dengan hal yang positif, bisa menghilangkan tradisi gali lobang tutup lobang, caranya  perbanyak aktivitas dalam kebun kopi, upayakan minimal 3 kali panen dalam satu tahun dengan pola kebun campuran (Agoroforestry) atau bisa memadukan peternakan (Agrosilvopasture) dan perikanan (Silvofishery).
Ada beberapa cara memanfaatkan waktu senggang sebelum panen kopi untuk keluar dari masa paceklik di antaranya:
1. Menanam cabe Rawit.
Tanaman cabe rawit sangat bersinergi di tanam di bawah pohon kopi, masa berbuah tanaman cabe rawit kurang lebih 3- 4 bulan dalam satu hektarnya kalau budidaya secara khusus dapat menghasilkan 20 -25 ton per perhektar.Â
Manun kalau budidaya dengan sisitem agroforetry hasilnya tidak seperti di atas namun cukup membantu penghasilan petani kopi. Tanaman cabe rawit mudah dalam perawatanya serta hargapun cukup menjanjikan, di pasaran cabe rawit cukup laku. Petani kopi yang rajin menanam cabe rawit sangat terbantu penghasilnya karena cabe rawit bisa di petik setiap satu minggu sekali.
2. Pisang
Menanam pisang di sela-sela tanaman kopi bukan hal yang berat petani kopi, bibit pisang mudah di dapat perawatanya juga sangat ringan. Pisang bisa menghasilan setelah kurang lebih satu tahun setelah tanam, ketika mulai berbuah pisang dapat di panen satu bulan sekali dan pisang bisa beranak 3-4 batang dalam satu batangnya, jadi pisang cukup menanam sekali saja di lahan kebun kopi seterusnya pisang akan beranak pinak.Â
Pisang bisa di tanam  di sela-sela kebun kopi sekitar 500 - 1.000 batang. Buah pisang satu tandannya bisa mencapai berat antara 30-60 kilogram, harga sesuai pasar, yang jelas dari tanaman pisang dapat membantu penghasilan petani kopi.
3. Menanam Tanaman empon-emponÂ
Tanaman empon-empon berupa jahe, kunyit, kencur, kapolaga bisa di tanam di bawah pohon kopi, petani kopi yang rajin bisa memanfaatkan tanaman ini karena tanaman empon-empon bisa di panen sebelum kopi berbuah serta tidak memerlukan perawatan khusus serta harga dari tanaman empon-empon sangat menjanjikan. Â hal ini bisa membantu penghasilan petani kopi saat masa tenggang.
4. Beternak
Petani kopi bisa memanfaatkan lahannya untuk beternak seperti ternak kambing dan ternak domba. Untuk pakannya bisa menanam rumput di sela-sela tanaman kopi.Â
Pola tanamnya di atur sesuai dengan kebutuhan, bisa ditanam di batas kebun dan di bibir terasan. Kegiatan ini sangat menguntungkan bagi petani kopi karena dari kotoran ternaknya bisa di jadikan pupuk kompos, sekaligus bisa untuk memupuk tanaman kopi dan tanaman lain nya. Kegiatan ternak ini sangat membantu petani kopi untuk mengatasi masa paceklik, karena ternak bisa di jual sewaktu-waktu saat dibutuhkan.Â
5. Menanam buah-buahanÂ
Pola Agroforestry di antaranya berupa tanaman tajuk tinggi atau setrata tinggi. Menanam buah-buahan dengan pola tanam yang teratur selain dapat menghasilkan buah juga sebagai tanaman naungan untuk tanaman kopi, karena tanaman kopi minimal 30% harus ternaungi.Â
Untuk Menanam buah-buahan di kebun kopi harus di sesuaikan dengan iklim setempat,misalnya  untuk dataran tinggi seperti di kabupaten lampung barat yang cocok diantaranya tanaman jengkol, alpokat, pinang dll. Ini sangat membantu petani kopi karena tanaman ini berbuah sebelum panen kopi.
6. Menyadap Aren
Tanaman aren di kalangan petani bukan hal yang asing. Namun sebagian petani kopi enggan menanam aren dengan berbagai alasan, padahal tanaman aren sangat membantu penghasilan Selain kopi. Yang di hasil dari tanaman aren adalah Gula merah Tepung, tuak, cuka, injuk, sapu lidi dll.  Untuk membuat gula merah dengan cara menyadap bunga aren dengan teknik tertentu maka akan keluar air nira lalu di olah jadi gula merah.Â
Bagi sebagian petani kopi tanaman  aren sangatlah membantu untuk menambah penghasilan, karena aren yang sudah di sadap dapat menghasilkan gula merah setiap hari dan hasilnya dapat di jual dengan mudah. Tanaman aren ini  bisa membantu petani kopi keluar dari krisis masa paceklik.
Semoga dengan enam cara tersebut di atas, bisa menginspirasi petani kopi untuk keluar dari krisis masa paceklik karna kegiatan ini bisa dilakukan langsung didalam kebun kopi.Â
Mari hilangkan kebiasaan kurang baik di masa tenggang sebelum panen buah kopi dengan kegiatan yang menguntungkan. kurangi kebiasaan-kebiasaan tidak baik diantaranya malas merawat kebun, mencari pekerjaan lain dengan pergi merantau, menjadi petani musiman datang ke kebun ketika sudah dekat waktu musim buah kopi, sistim bagi hasil (diparokan), kebiasaan lain sering mengutamakan hobi misalnya hobi memancing saking asiknya lupa perawatan kebun kopi. dan banyak lagi kebiasaan lain yang kurang baik dengan anggapan segala sesuatu bisa terpenuhi nanti ketika panen kopi.
Padahal untuk keluar dari jeratan masa paceklik caranya sangat sederhana, misal Ketika butuh biaya untuk membeli pupuk, bisa menjual sebagian dari ternaknya (kambing,domba,ayam) serta kotoran ternaknya bisa dijadikan pupuk kompos untuk memupuk tanaman kopi, sehingga kebutuhan pupuk bisa di kurangi. Ketika butuh biaya untuk makan, bisa menjual cabe, pisang dan empon-empon.Â
Ketika butuh biaya perawatan kebun, bisa menjual buah-buahan (jengkol, Alpokat dll). Ketika butuh biaya anak sekolah bisa menjual gula merah. Manajemen sederhana ini kalau dilakukan oleh setiap petani kopi Terutama Petani kopi yang mengelola Perhutanan sosial, maka masa paceklik tidak akan ketemu dan hasil kopi menjadi tabungan untuk kebutuhan yang lebih besar.
Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H