Dengan penerapan pola tajuk bertahnta sangat berdampak positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di dalam maupaun  masyarakat yang ada di sekitar hutan lindung, sebelum program Perhutanan Sosial ada masyarakat hanya mengandalakan hasil setahun satu kali umumnya di kapupaten lampung barat tanaman kopi berbuah satu kali dalam setahun dengan harga biji kopi yang tidak menentu di tambah biaya produksi tinggi dan biaya hidup keluarga yang banyak maka ketika panen kopi hasilnya tidak cukup, akibatnya timbul masa peceklik. Â
Pada saat ini dengan penerapaan tajuk bertahta yang di rasakan oleh sebagian  masyarakat di kabupaten Lampung Barat sangat merasakan manfatnya. Ilusinya ketika butuh biaya anak sekolah cukup jual hasil pisang, pinang, nyadap aren dll. Ketika butuh biaya pemeliharaan dan pemupukan kebun kopi cukup jual ternak, ikan dll.  ketika butuh biaya makan bisa jual hasil cabe rawit, empon dll.Â
Maka ketika panen kopi uangnya utuh dan bisa untuk inpestasi atan di tabung. Waktu sebelumnya ketika panen kopi semua kebutuhan hidup di adalkan dari hasil panen kopi alhasil kebanyak tidak cukup, maka dampak adanya musim  peceklik akhirnya dengan terpaksa mereka ambil pinjaman ke tengkulak/rentenir dangan bunga pengembalian yang besar. kalau hal ini berjalan setiap tahun maka kesejahteraan tidak akan tercapai, yang untung para tengkulak dan rentenir.
Di Kegiatan Perhutanan Sosial  masih banyak usaha lain yang bisa di kembangan seperti  sektor perikanan, petenakan serta Pemanfaatan wisata alam.Â
Perhutanan Sosial akan memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat terutama yang telah bergabung di Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan wadah usahanya adalah  Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), kalau di jalankan seperti yang telah kami bahas diatas, dengan semboyan hutan lestari masyarakat sejahtera maka akan  wujudkan Perekonomian Indonesia yang lebih baik.
Penulis : Rasna Penyuluh Kehutanan Madya Provinsi Lampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H