Keuntungan Lain dari sistem Agroforestry masyarakat bisa menanam tanaman sesuai dengan selera atau kearifan lokal yang cocok dengan kondisi alam setempat.
Apa Yang Dimaksud Tajuk BertahtaÂ
Tajuk Bertahta mungkin ini sebutan yang mudah untuk di pahami oleh masyarakat Karena Penggunaan kata agroforestry masih asing oleh maysarakat yang ada di dalam  dan di sekitar kawasan hutan lindung.Â
Penggunaan tajuk bertahta (strata) berarti di kebun masyarakat di tanami beberapa tajuk yang bisa kita desain sedemikan rupa, di dalam lahan kebun masyarakat akan terdapat aneka ragam tanaman misal tajuk tinggi (strata satu/tahta tinggi) berupa pepohonan seperti tanaman kayu dan Tanaman MPTS (Multy Purpose Tree Species) Â atau di kenal dengan tanaman buah-buahan.Â
Tanaman kayu bisa seperti Cempaka, jati, sonokeling, aprika dll. Tajuk tinggi harus di pilih yang bisa bersinergi dengan tanaman bawah/tahta sedang, ini sangat penting untuk keberlangsungan tanaman di bawahnya, kalau salah memilih tajuk tinggi maka tanaman yang di bawahnya bisa mati, banyak kasus yang terjadi di masyarakat misal tanaman mahoni di padukan dengan tanaman kopi tentu yang akan kalah adalah tanaman kopi, dalam pemilihan tajuk tinggi harus tepat jangan sampai di kemudian hari tanaman bawah menjadi mati.Â
Ada beberpa kriteria dalam pemilihan tajuk tinggi supaya bisa bersinergi dengan tanaman di bawahnya di antaranya tajuk tinggi mempunyai perakaran yang dalam, batang tinggi, cabang/ranting sedikit seta mempunyai daun yang sedang dan seresahnya mudah membusuk.Â
Tanaman tajuk tinggi di kabupaten Lampung Barat yang sudah banyak di terapakan untuk jenis kayu seperti tanaman cempaka, sonokeling, sengon, dadap, kayu hujan dll, untuk Tanaman MPTS petai, jengkol, alpokat,nangka, pinang, aren dll, semua tanaman ini tidak mengganggu tanaman kopi, pemilihan tajuk ini  menjadi pertimbangan masyarakat di kabupaten Lampung Barat karena  umumnya mereka berkebun kopi.Â
Tajuk Sedang (strata dua/tahta sedang) berupa tanaman yang mempunyai tajuk sedang seperti Tanaman kopi, cokelat, Jeruk, Pisang dll. dan Tajuk Rendah (strata tiga/tahta rendah) seperti tanaman Cabe rawit, kencur, serai, rumput hijauan ternak dan tanaman yang tergolong Empon-empon (Kapulaga,lengkuas,kunyit,jahe dll).
Perpaduan dari  tajuk betahta ini memberi nilai plus bagi masyarakat tani hutan khususnya di Kabupaten Lampung Barat dan umumnya di Provinsi Lampung, yang sebelumnya masyarakat yang tinggal didalam dan sekitarnya kawasan hutan Lindung hanya mengandalkan dari satu jenis tanaman saja (monokultur) misalnya yang umum kopi saja, dengan  tajuk bertahta akan memberi warna dalam hal produksi karena masing- masing tanaman akan berproduksi/berbuah dengan waktu yang berbeda, ini artinya bisa menciptakan minimal dalam satu tahun ada tiga kali panen.
Hasil pengamatan dari  tajuk bertahta  dapat meningkatkan beraneka pendapatan karena :Â
- Ada panen tahunan seperti dari buah-buahan (durian,petai,jengkol,alpokat,pinang dll), untuk yang di luar kawasan hutan lindung (Hutan produsi dan tananh milik) Â bisa panen kayu.Â
- Ada Panen musiman/bulalan dari tanaman pisang, pinang dari jenis empon-empon dll.Â
- Ada panen mingguan/harian berupa hasil rumput untuk ternak dan aren yang sudah di sadap niranya (gula aren) dll.