Mohon tunggu...
Rasmi Palily
Rasmi Palily Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya berolahraga keluar sama teman dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Review Antropologi Agama

17 Desember 2023   12:58 Diperbarui: 17 Desember 2023   13:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

materi yang sudah diberikan, diantaranya sebagai berikut:

- Materi I => Dr. Rismawati, S. Sos, MA.   antropologi agama adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitan agama yaitu bagaimana pikiran, sikap serta perilaku manusia dalam hubungannya dengan yang ghaib. Dalam antropologi agama, ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam penelitiannya diantaranya yaitu : sudut pandang sejarah, atau sudut pandang ajarannya yang bersifat normatif, deskriptif maupun dengan cara empiris. Ke-empat cara tersebut saling beetautan dan saling mengisi satu sama lain, berikut penjelasan dari ke-empat cara tersebut:

-Metode Historis

    Metode ini bersifat sejarah dengan maksud untuk menelusuri pikiran dan perilaku manusia tentang agama yang berlatarbelakang sejarah, yaitu sejarah perkembangan budaya, agama sejak manusia masih sederhana budayanya, hingga budaya agamanya sudah maju. Misalnya bagaimana latar belakang sejarah timbul konsepsi manusia tentang alam ghaib, kepercayaan terhadap alam roh, dewa, sampai pada ketuhanan.

-Metode Normatif

     Metode normatif dalam studi antropologi agama yaitu mempelajari norma-norman (kaidah-kaidah, patokan, dan sastra suci agama) maupun yang merupakan perilaku adat kebiasaan yang tradisional yang tetap berlaku baik dalam hubungan manusia dengan alam ghaib maupun hubungan antarsesama manusia yang bersumber dan berdasarkan ajaran agama masing masing.

-Metode Deskriptif

    Metode ini dalam studi antropologi agama ialah berusaha mencatat, melukiskan, menguraikan, melaporkan tentang buah pikiran, sikap tindak dan perilaku manusia yang menyangkut agama dalam kenyataan yang eksplisit.

-Metode Empiris

     Metode ini dalam antropologi agama mempelajari pikiran, sikap dan perilaku agama manusia yang diketemukan dari pengalaman dan kenyataan dilapangan, yang artinya berlaku sesungguhnya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dengan menitikberatkan perhatian terhadap kasus-kasus kejadian tertentu (metode kasus).

Metodologi yang digunakan dalam antropologi agama harus berfokus pada kenyataan yang nampak berlaku, yaitu : kenyataan yang terwujud dalam penggunaan metode ini. Maka dari itu, dalam studi antropologi agama juga memasukkan metode :
-Metode normatif membantu memahami kaidah-kaidah ajaran agama yang tercantum dalam kitab-kitab suci atau kitab-kitab ajaran agama. 

-Metode deskriptif membantu mencatat, melukiskan, menguraikan, dan melaporkan tentang buah pikiran, sikap, dan perilaku manusia yang menyangkut agama dalam kenyataan. 

-Metode empiris yang mencakup pelaporan tentang buah pikiran, sikap, dan perilaku manusia yang menyangkut agama dalam kenyataan yang implisit dalam penggunaan metode ini.

 
Dalam antropologi agama ada beberapa teori asal mula agama menurut para ahli yang di antaranya teori taylor, teori Maret,teori frazer dan juga teori schmidt.

-Edward Burnett Tylor
    Tylor mengusulkan definisinya sendiri, yakni agama sebagai "Keyakinan terhadap sesuatu yang spiritual" (Tylor 1817). Definisi ini menurut Tylor dapat diterima dan memiliki kelebihan tersendiri, sebab sederhana, gamblang dan juga memiliki cakupan yang luas.

-Robert Ranulph Marett
     Marret berfokus pada antropologi agama dimana ia mengemukakan kepada Tylor tentang asal usul evolusi agama, ia memodifikasi teori animisme Tylor untuk memasukkan konsep tentang agama.

-James George Frazer
     Pada mulanya, Frazer memandang bahwa peradaban masyarakat kuno harus dibaca kembali untuk melihat perubahan kepercayaan manusia sebelum datangnya agama. Dengan itu, ia menyebutkan daya magis yang berada di tengah masyarakat primitive itu sebagai survive untuk bertahan hidup, dengan menaati segala peraturan alam.

- Wilhelm Schmidt
      Schmidt berteori bahwa manusia percaya pada Tuhan yang merupakan penyebab pertama dari segala sesuatu dan penguasa langit dan bumi sebelum pria dan wanita mulai menyembah sejumlah dewa. Schmidt berpendapat bahwa telah ada monoteisme primitive sebelum proa dan wanita mulai menyembah sejumlah dewa".

- Materi II => Yuyun Bakari, S.Sos,. MA.

Pembahasan mengenai bahan bacaan "Agama Suku Dayak" dan juga "Agama Nenek Moyang".

1. Agama Suku Dayak
     Pada bahasannya, bagaimana masyarakat suku dayak yang memiliki identitas agama suku dayak mulai tergeser karena adanya agama formal yang disahkan di Indonesia. Sejak masuknya agama formal di Indonesia, masyarakat suku dayak banyak yang memeluk agama formal dan meninggalkan agama suku tersebut.

Masyarakat Dayak adalah masyarakat lisan. Oleh karena itu tradisi lisan memainkan peranan sentral dalam tatanan hidup bermasyarakat. Tradisi lisan, kata Waiko (1981), adalah lan- dasan kesadaran diri dan otonomi sebuah suku bangsa ketika mereka berhubungan dengan dunia luar. 

Jika Waiko benar ma- ka lewat kesadaran itu suku bangsa Dayak menemukan dan mengidentifikasi diri. Maka ia kemudian menjadi salah satu dari identitas kolektif sebuah masyarakat.


2. Agama Nenek Moyang
     Agama pertama yang menghuni nusantara ternyata bukanlah Hindu-Buddha melainkan satu agama di pulau jawa yang dikenal dengan agama nenek moyang. Agama ini hampir sama dengan agama islam karena mereka menganggap bahwa Tuhan itu bersifat Abstrak.

- Materi III => Muh. Zainuddin Baddolahi, S.Sos,. M.Si

Pembahasan mengenai religi dan agama hingga klasifikasi antara kepercayaan dan pandangan dunia.

Religi atau agama pada dasarnya merupakan kepercayaan terhadap adanya kekuatan gaib, luar biasa atau supernatural yang berpengaruh terhadap kehidupan individu dan masyarakat, bahkan terhadap gejala gejala alam.

Penjelasan mengenai bagaimana hubungan manusia dengan agama dan kepercayaan dan juga bagaimana manusia yang tidak pernah terlepas dari sumber daya alamnya sangat berpengaruh besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun