Hipmanak Gelar Dialog Bahas Politisasi Gerakan Mahasiswa Dan Kemajuan LembagaÂ
Kendari - Himpunan Mahasiswa Kecamatan Napano Kusambi (Hipmanak) Gelar Dialog Bahas Politisasi Gerakan Mahasiswa Dan Kemajuan Lembaga pada 29 Mei 2024 di salah satu Warkop yang ada di Kota Kendari.
Dalam sambutannya Ketua panitia Andy Erwin mengatakan mengadakan bazar dialog yang membangun tema dampak politisasi gerakan mahasiswa dalam kemajuan lembaga ialah yakni agar kemudian masyarakat atau mahasiswa secara universal mengetahui seberapa besar dampak politisasi gerakan mahasiswa dalam kemajuan lembaga.
"Tema ini sebagai bentuk keprihatinan kami sebagai mahasiswa terhadap kondisi gerakan dan kemajuan lembaga saat ini, olehnya itu dengan menghadirkan narasumber dari lembaga Eksternal kampus harapannya bisa memberikan kesadaran baru agar apa yang kita harapkan dapat terwujud dengan baik seperti tujuan gerakan dan organisasi tersebut," ujarnya.
Sementara Ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Napano Kusambi, Muna Barat Tamrin membeberkan suatu kebanggan besar bagi saya, karna dialog kali ini di isi oleh orang-orang besar seperti ketua DPC GMNi Kota Kendari Rasmin Jaya dan Ketua Umum HMI Cabang Kendari.
"Alasan saya mengundang tokoh lembaga besar di Sulawesi Tenggara sebagai narasumber, adalah agar supaya teman-teman mahasiswa dapat berdialektika di forum terbuka bersama orang-orang besar," tegasnya.
Ini juga bagian dari upaya membangun kultur intelektual dan nilai kemanusiaan, sehingga para pengunjung yang hadir yakni masyarakat lokal dan mahasiswa bisa menambah wawasan serta memahami secara fundamental apa subtansi dari politisasi gerakan mahasiswa terhadap kemajuan lembaga.
Narasumber dialog pun, Ketua DPC GMNI Kendari Rasmin Jaya menantang mahasiswa agar bisa lebih produktif lagi membangun kualitas dan kapasitas dalam setiap gerakan mahasiswa, tak hanya itu tradisi perlawanan di kampus sudah mulai redup di ikuti dengan menurunnya minat mahasiswa untuk berorganisasi sehingga harus menjadi perhatian bersama.
"Kita juga punya perhatian yang sama terhadap kondisi gerakan saat ini tapi apakah iya kita harus pesimis, saya rasa tidak. Kita perlu memperluas jejaring dan memberikan kesadaran satu sama lain," tegasnya.
Ia juga memberikan rekomendasi tentang buku-buku yang bisa mendulang semangat dan kreatifitas membangun gerakan. khususnya tradisi intelektual dan perlawanan agar semangat reformasi betul-betul diwarisi oleh mahasiswa.